Gus Mun/detikFoto
Payakumbuh - Etape ketiga Tour de Singkarak akan menjadi yang terpanjang dengan jarak tempuh 208 km. Melewati beberapa tanjakan, yang di antaranya adalah Kelok 44, ini adalah etape paling menantang.
Tabriz Petrochemical Cycling Team (TPT) sementara ini tampil mendominasi Tour de Singkarak. Meski gagal menempatkan pebalapnya di posisi terdepan pada etape kedua, tim asal Iran itu masih menguasai tiga klasifikasi yang membuat para rider-nya berhak atas Yellow Jersey, Polka-Dot Jersey dan Green Jersey. Selain itu TPT juga masih memuncaki 'Team General Classification by Time'.
Etape ketiga, Selasa (4/6/2013) besok akan jadi tantangan bagi TPT untuk melanjutkan dominasinya, dan juga buat tim lain untuk bisa menyodok ke atas. Dari tujuh etape yang digelar, etape ketiga adalah yang terpanjang dan bisa dianggap sebagai yang terberat. Start di Padang Panjang dan finis di Batusangkar dengan total jarak tempuh 208 km, itu akan menjadi etape terpanjang di gelaran Tour de Singkarak tahun ini.
Tantangan buat para pebalap bukan hanya jarak tempuh. Trek yang akan dilewati juga dianggap sebagai salah satu yang paling sulit, dengan di antaranya melewati Kelok 44. Terletak di Kabupaten Agam dan merupakan jalur menuju Danau Maninjau, Kelok 44 adalah tanjakan kategori 1 atau yang terberat dengan panjang 8,7 km dan gradien 7,6%. Kelok 44 menjadi rute paling bergengsi di Tour de Singkarak sejak pertama digunakan pada tahun 2010 lalu.
Total ada empat titik tanjakan (KOM atau King of Mountain) yang akan menentukan pemilik status raja tanjakan di etape ini. Etape ketiga pun menjadi etape dengan titik tanjakan terbanyak di banding enam yang lainnya.
"Kami akan menjaga kecepatan dan terus berada di rombongan depan. Untuk strategi akan kita lihat pada balapan besok. Jika tidak ada masalah kami akan mencoba mempertahankan jersey yang kami punya," ungkap pebalap dari tim TPT pemilik Yellow Jersey, Hossein Askari, dalam keterangannya pada wartawan termasuk detiksport seusai menuntaskan Etape II hari ini, Senin (3/6).
Meski bakal melewati etape dengan rute terpanjang, peluang Hossein dan TPT mempertahankan keunggulan di Tour de Singkarak terbuka lebar. Rute menanjak justru bisa menjadi keuntungan buat tim dari Iran itu karena dua pebalapnya bisa menyapu bersih dua KOM di etape kedua dan merebut satu dari dua KOM pada Etape pertama.
Sementara tim Budget Forklifts, yang menjadi juara di etape dua melalui pebalapnya Jacob Cauffmann, menyatakan akan berusaha langsung menyodok sejak awal pada balapan besok. Hingga kini tim asal Australia tersebut belum menempatkan seorang pun pebalapnya di posisi tiga besar klasifikasi umum.
"Kami akan langsung menyerang di etape ketiga besok dan berupaya melepaskan diri dari rombongan pebalap lain," ungkap manajer Budget Forklifts, Cameron Watt.
Dengan karakteristik tersebut, etape ketiga dianggap bisa menjadi penentu jalannya persaingan menjadi juara Tour de Singkarak edisi kelima ini. Pebalap yang mampu menaklukkan etape ketiga dengan keunggulan jauh atas pesaingnya bakap punya kesempatan meraih Yellow Jersey dan mempertahankannya sampai balapan tuntas.
Tabriz Petrochemical Cycling Team (TPT) sementara ini tampil mendominasi Tour de Singkarak. Meski gagal menempatkan pebalapnya di posisi terdepan pada etape kedua, tim asal Iran itu masih menguasai tiga klasifikasi yang membuat para rider-nya berhak atas Yellow Jersey, Polka-Dot Jersey dan Green Jersey. Selain itu TPT juga masih memuncaki 'Team General Classification by Time'.
Etape ketiga, Selasa (4/6/2013) besok akan jadi tantangan bagi TPT untuk melanjutkan dominasinya, dan juga buat tim lain untuk bisa menyodok ke atas. Dari tujuh etape yang digelar, etape ketiga adalah yang terpanjang dan bisa dianggap sebagai yang terberat. Start di Padang Panjang dan finis di Batusangkar dengan total jarak tempuh 208 km, itu akan menjadi etape terpanjang di gelaran Tour de Singkarak tahun ini.
Tantangan buat para pebalap bukan hanya jarak tempuh. Trek yang akan dilewati juga dianggap sebagai salah satu yang paling sulit, dengan di antaranya melewati Kelok 44. Terletak di Kabupaten Agam dan merupakan jalur menuju Danau Maninjau, Kelok 44 adalah tanjakan kategori 1 atau yang terberat dengan panjang 8,7 km dan gradien 7,6%. Kelok 44 menjadi rute paling bergengsi di Tour de Singkarak sejak pertama digunakan pada tahun 2010 lalu.
Total ada empat titik tanjakan (KOM atau King of Mountain) yang akan menentukan pemilik status raja tanjakan di etape ini. Etape ketiga pun menjadi etape dengan titik tanjakan terbanyak di banding enam yang lainnya.
"Kami akan menjaga kecepatan dan terus berada di rombongan depan. Untuk strategi akan kita lihat pada balapan besok. Jika tidak ada masalah kami akan mencoba mempertahankan jersey yang kami punya," ungkap pebalap dari tim TPT pemilik Yellow Jersey, Hossein Askari, dalam keterangannya pada wartawan termasuk detiksport seusai menuntaskan Etape II hari ini, Senin (3/6).
Meski bakal melewati etape dengan rute terpanjang, peluang Hossein dan TPT mempertahankan keunggulan di Tour de Singkarak terbuka lebar. Rute menanjak justru bisa menjadi keuntungan buat tim dari Iran itu karena dua pebalapnya bisa menyapu bersih dua KOM di etape kedua dan merebut satu dari dua KOM pada Etape pertama.
Sementara tim Budget Forklifts, yang menjadi juara di etape dua melalui pebalapnya Jacob Cauffmann, menyatakan akan berusaha langsung menyodok sejak awal pada balapan besok. Hingga kini tim asal Australia tersebut belum menempatkan seorang pun pebalapnya di posisi tiga besar klasifikasi umum.
"Kami akan langsung menyerang di etape ketiga besok dan berupaya melepaskan diri dari rombongan pebalap lain," ungkap manajer Budget Forklifts, Cameron Watt.
Dengan karakteristik tersebut, etape ketiga dianggap bisa menjadi penentu jalannya persaingan menjadi juara Tour de Singkarak edisi kelima ini. Pebalap yang mampu menaklukkan etape ketiga dengan keunggulan jauh atas pesaingnya bakap punya kesempatan meraih Yellow Jersey dan mempertahankannya sampai balapan tuntas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar