Detiksurabaya/Bruriy Susanto
Sidoarjo - Seperti halnya Medan, Diego Maradona juga tak jadi berkunjung ke Makassar. Panitia lokal Makassar menuntut penjelasan dan pertanggungjawaban pihak promotor.
"Kita akan melaporkan ke Mabes Polri, tentang penipuan, karena pihak panitia lokal merasa dirugikan," ujar seorang panitia lokal Makassar bernama Irfan, di kantor Avsec setelah ikut mengantar Maradona ke bandara Juanda, Surabaya, Selasa (2/7/2013).
Ditanya detil kerugian yang dimaksud, ia menolak memberikan rincian.
"Maaf saya tidak bisa menyebutkan nilai nominalnya. Yang jelas kita merasa dirugikan," ucap Irfan.
Ia juga tidak memberitahu keterangan dari pihak promotor saat membatalkan agenda Maradona ke Makassar. "Silakan tanya ke mereka," ujarnya.
"Kami juga minta promotor agar minta maaf kepada masyarakat Makasar. Jika tidak, panitia lokal terpaksa mengambil jalur hukum," cetus Irfan.
Maradona mengurungkan rencananya ke Makassar setelah pihaknya merasa akan dimanfaatkan untuk kegiatan politik salah satu calon walikota kota tersebut. Disinyalir calon tersebut adalah Irman Yasin Limpo, adik Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasim Limpo.
Sedangkan agenda Maradona ke Medan ditiadakan karena pihak promotor menganggap persiapan panitia setempat tidak sesuai harapan.
Maradona didatangkan oleh Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI) yang dipimpin oleh Edy Sofyan, serta ditopang dananya oleh Isran Noor, ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Anggaran untuk memboyong legenda sepakbola Argentina itu 1,2 juta dolar, atau sekitar Rp 12 miliar.
Saat hendak dikonfirmasi, nomor telepon seluler Edy tidak tersambung. SMS pun belum dijawab.
"Kita akan melaporkan ke Mabes Polri, tentang penipuan, karena pihak panitia lokal merasa dirugikan," ujar seorang panitia lokal Makassar bernama Irfan, di kantor Avsec setelah ikut mengantar Maradona ke bandara Juanda, Surabaya, Selasa (2/7/2013).
Ditanya detil kerugian yang dimaksud, ia menolak memberikan rincian.
"Maaf saya tidak bisa menyebutkan nilai nominalnya. Yang jelas kita merasa dirugikan," ucap Irfan.
Ia juga tidak memberitahu keterangan dari pihak promotor saat membatalkan agenda Maradona ke Makassar. "Silakan tanya ke mereka," ujarnya.
"Kami juga minta promotor agar minta maaf kepada masyarakat Makasar. Jika tidak, panitia lokal terpaksa mengambil jalur hukum," cetus Irfan.
Maradona mengurungkan rencananya ke Makassar setelah pihaknya merasa akan dimanfaatkan untuk kegiatan politik salah satu calon walikota kota tersebut. Disinyalir calon tersebut adalah Irman Yasin Limpo, adik Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasim Limpo.
Sedangkan agenda Maradona ke Medan ditiadakan karena pihak promotor menganggap persiapan panitia setempat tidak sesuai harapan.
Maradona didatangkan oleh Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI) yang dipimpin oleh Edy Sofyan, serta ditopang dananya oleh Isran Noor, ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Anggaran untuk memboyong legenda sepakbola Argentina itu 1,2 juta dolar, atau sekitar Rp 12 miliar.
Saat hendak dikonfirmasi, nomor telepon seluler Edy tidak tersambung. SMS pun belum dijawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar