Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah pernah membentuk Ahok Center. Ahok Center itu berfungsi mengelola pemasukan dana corporate social responsibility (CSR) untuk membantu kelancaran program unggulan Pemprov DKI.
"Kita enggak pernah bikin Ahok Center. Itu adalah relawan-relawan yang dulu setelah mereka tahu kita mau beresin rusun, ada masalah, relawan ini turun," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Supaya mereka tidak dianggap liar, mereka menamakan komunitas mereka dengan Ahok Center. Kemudian, Basuki mencoba bertanya kepada tim Ahok Center ini terkait tujuan pembentukan komunitas itu. Ternyata, kata dia, fungsi pembentukan Ahok Center ialah untuk membantu mengamankan program yang akan maupun sedang berjalan, misalnya, membantu pengelolaan CSR untuk pengadaan fasilitas di Rusun Marunda. Bantuan relawan ini, kata Basuki, juga membantu warga-warga yang ingin menetap di Rusun Marunda.
"Saya enggak pernah meresmikan kok. Mereka sebetulnya bukan mitra, dan turun ke lapangan untuk membantu laporkan dan SMS ke saya. Jadi, Ahok Center itu enggak ada organisasinya dan itu relawan-relawan yang buka pos di Juanda," kata Basuki.
Sebelumnya, pengamat ekonomi, Faisal Basri, mempertanyakan keberadaan Ahok Center dalam pengelolaan dana CSR di Dinas Perumahan dan Bangunan Pemerintah Daerah Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya, tidak benar jika Ahok Center turut terlibat dalam pengelolaan kontribusi perusahaan terhadap masyarakat umum tersebut.
CSR adalah tanggung jawab perusahaan terhadap target CSR-nya, khususnya masyarakat yang terkena efek negatif dari kegiatan produksi perusahaan. "Tapi, itu (keberadaan Ahok Center) tetap enggak bisa. Ahok Center kan produk politiknya Ahok," lanjut mantan calon gubernur DKI pada Pemilukada 2012 tersebut.
Sebelumnya, dalam rilis Badan Pengelolaan Keuangan Daerah DKI Jakarta, yang merilis empat satuan kerja perangkat daerah, Ahok Center menjadi mitra kerja 18 perusahaan pemberi CSR.
Gebrakan Jokowi-Basuki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar