Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memuji figur Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo karena dianggap mampu menjadi teladan dalam kampanye transparansi di jajaran eksekutif.
Hal itu disampaikan Samad di hadapan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013).
Pujian Samad didasari langkah yang dipilih Joko Widodo ketika melaporkan gitar bas dari personel Metallica kepada KPK. Bagi Samad, hal ini dapat mencegah terjeratnya seorang pejabat karena menerima gratifikasi dari pihak lain.
"Pak Jokowi mencontohkan melaporkan gitar dari Metallica, bagus, bisa jadi contoh," kata Samad saat memberikan materi dalam Rakernas PDI Perjuangan.
Samad menuturkan, saat ini masih banyak pejabat negara yang dijerat KPK karena menerima gratifikasi. Ia menganggap hal itu tak perlu terjadi jika para pejabat tersebut memahami aturan mengenai gratifikasi.
Pimpinan KPK ini menjelaskan, seorang pejabat bisa terlepas dari dugaan menerima gratifikasi jika melaporkan apa yang diterimanya kepada KPK sebelum 30 hari sejak menerima pemberian tersebut.
Setelah laporan masuk, KPK akan menentukan apakah barang atau pemberian itu termasuk gratifikasi yang harus dilelang atau dikembalikan. "Ini yang perlu dipahami oleh eksekutif," tandasnya.
Dalam paparannya, Samad banyak menyampaikan mengenai latar belakang korupsi dan cara penanganannya. Ia juga banyak mengungkap tentang potensi kekayaan Indonesia yang dapat dijaga dengan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Rakernas PDI Perjuangan digelar pada 6-8 September 2013 di Ancol, Jakarta. Agenda utama rakernas ini adalah konsolidasi menghadapi pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden tahun depan.
Sebanyak 1.330 kader PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia hadir dalam rakernas hari ini.
s
Hal itu disampaikan Samad di hadapan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013).
Pujian Samad didasari langkah yang dipilih Joko Widodo ketika melaporkan gitar bas dari personel Metallica kepada KPK. Bagi Samad, hal ini dapat mencegah terjeratnya seorang pejabat karena menerima gratifikasi dari pihak lain.
"Pak Jokowi mencontohkan melaporkan gitar dari Metallica, bagus, bisa jadi contoh," kata Samad saat memberikan materi dalam Rakernas PDI Perjuangan.
Samad menuturkan, saat ini masih banyak pejabat negara yang dijerat KPK karena menerima gratifikasi. Ia menganggap hal itu tak perlu terjadi jika para pejabat tersebut memahami aturan mengenai gratifikasi.
Pimpinan KPK ini menjelaskan, seorang pejabat bisa terlepas dari dugaan menerima gratifikasi jika melaporkan apa yang diterimanya kepada KPK sebelum 30 hari sejak menerima pemberian tersebut.
Setelah laporan masuk, KPK akan menentukan apakah barang atau pemberian itu termasuk gratifikasi yang harus dilelang atau dikembalikan. "Ini yang perlu dipahami oleh eksekutif," tandasnya.
Dalam paparannya, Samad banyak menyampaikan mengenai latar belakang korupsi dan cara penanganannya. Ia juga banyak mengungkap tentang potensi kekayaan Indonesia yang dapat dijaga dengan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Rakernas PDI Perjuangan digelar pada 6-8 September 2013 di Ancol, Jakarta. Agenda utama rakernas ini adalah konsolidasi menghadapi pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden tahun depan.
Sebanyak 1.330 kader PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia hadir dalam rakernas hari ini.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar