Lobster biru, lobster oranye, ataupun lobster albino banyak ditemui di Kota Maine, Portland, Amerika Serikat. Namun, lobster yang kini dipajang di salah satu pusat penelitian ini memiliki warna yang unik, dua warna dalam satu tubuh, yakni oranye dan cokelat.
“Lobster yang kini berada di Gulf of Maine Research Institute ini merupakan jenis yang langka. Lobster dua warna hanya ditemukan satu dari 50 juta lobster,” tulis laman The Huffington Post, Jumat, 30 Agustus 2013.
Jeff Edwards-lah yang pertama kali menemukan hewan bercapit ini. Nelayan ini begitu takjub melihat warna menawan lobster. Alih-alih menjual lobster, ia justru menyumbangkannya ke perusahaan penjual lobster, Ship to Shore Lobster Co, sebelum akhirnya ditaruh di Gulf of Maine Research Institute.
Lobster, menurut juru bicara pusat penelitian, akan disimpan di dalam tangki khusus sehingga hewan ini akan tetap terjaga. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan dari makhluk langka ini, terutama mengenai bagaimana si lobster bisa memiliki dua warga sekaligus pada tubuhnya.
Lobster warga oranye ini juga terdapat New England dan Kanada Atlantik. Tapi Direktur peneliti New England Aquarium di Boston Michael Tlusty masih belum bisa menelusuri akar permasalahan ini. Mungkin saja karena kemajuan teknologi banyaknya ponsel berkamera dan media sosial maka berita keanehan seperti ini semakin sering terjadi.
Mungkin juga karena semakin banyak lobster aneh tertangkap karena angka panen lobster yang juga melesat. Jumlah lobster yang dipanen dalam 20 tahun terakhir sudah bertumbuh empat kali lipat dalam 20 tahun terakhir menjadi hampir 47,6 juta ton tahun lalu.
Jika hasil tangkapan mencapai empat kali lipat, maka masuk akal jika ada empat kali lipat kemungkinan lobster-lobster unik ikut tertangkap.
Tetapi Tlusty juga bertanya-tanya, “Apakah karena Twitter yang aktif dan orang-orang menjadi sangat tertarik akan lobster warna-warni? Atau memang ada peningkatan? Atau karena kita menangkap lebih banyak lobster sehingga kita punya banyak kesempatan untuk melihatnya?”
Lobster sebenarnya memang memiliki bermacam-macam warna karena variasi genetik.
Tetapi peluang untuk menangkap lobster biru adalah 1 dalam 2 juta, oranye 1 dalam 10 juta, sementara peluang menangkap lobster kuning atau tiga warna 1 dalam 30 juta. Lobster dalam dua warna berbeda malah 1 dalam 50 juta, dan lobster putih adalah yang paling jarang, 1 dalam 100 juta.
Tidak ada yang tahu secara pasti, meski begitu yang jelas adalah lobster-lobster berwarna muncul dalam frekuensi yang lebih sering dalam beberapa tahun terakhir.
Dulunya perairan Cutler di timur Maine adalah tempat bersarangnya lobster biru, setelah sekitar 1500 bibit lobster biru dilepaskan pada 1990 untuk memantau tingkat adaptasi mereka, kata Bob Bayer, direktur eksekutif Institut Lobster Universitas Maine.
Perairan Montauk, NY, juga dulu menjadi tempat lobster biru, setelah beberapa peneliti melepaskan lobster biru di sana. Lobster oranye terang juga dipercaya berasal dari perairan sama di Kanada.
Meski warnanya berbeda, lobster-lobster ini normal dan akan berwarna merah ketika dimasak. Kecuali buat lobster berwarna putih, karena mereka tidak memiliki pigmen. Orang yang makan tidak akan merasakan perbedaan rasanya.
Para ilmuwan mengatakan mungkin saja populasi lobster kini memiliki persentase keanehan yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Lobster-lobster warna berbeda ini lebih sering jadi korban pada predator karena warna mereka mencolok, jadi tidak bisa berbaur dengan lobster lain, kata Diane Cowan, direktur eksekutif The Lobster Conservancy di Friendship, Maine.
Tetapi, dengan menurunnya populasi predator seperti ikan cod, mungkin ada tingkat hidup yang lebih tinggi di antara lobster-lobster berwarna yang lebih mudah dipilih, katanya. Cowan pernah melihat lobster-lobster warna unik lain. Yang paling cantik adalah warna pink dan ungu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar