Pemberitaan mengenai Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah memang sedang gencar di masyarakat. Apalagi, berita mengenai kebiasaan Gubernur Banten yang ternyata sering berbelanja di pusat-pusat mode dunia di luar negeri ini. Namun, menurut Ratu Atut, saat ini banyak pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan momen untuk merebut kekuasaan di pemerintahan. Padahal, kata Ratu Atut, sejauh ini ia bersama aparatur di Pemerintah Provinsi Banten telah berjuang mati-matian melakukan pembenahan di segala aspek.
Amelia Masniari, yang biasa disebut Miss Jinjing, hanya tersenyum ketika mengomentari kemarahan dan protes Atut kepada media atas pemberitaan yang menyudutkannya.
"Mungkin Ibu Atut marah ke Tempo karena salah memberi label harga di gambar dan beritanya. Pada jam yang dikenakan Atut harganya lebih dari harga Rp 150 juta, lho! Harga sesungguhnya bisa mencapai miliaran," katanya tertawa saat ditemui Tempo di Pondok Iga, Senayan City, Kamis 7 November 2013.
"Kalau kalian memang ingin menelusuri berapa jumlah barang dan harga tas branded seperti Hermes yang dibeli seseorang, itu bisa dilacak, lho. Dibeli oleh siapa, kapan, dan di mana. Karena untuk benda-benda luxury tersebut memiliki databaseyang jelas. Jadi bisa ditelusuri siapa saja yang membeli tas mahal tersebut. Kayak aku misalkan, ketahuan dari databasemereka aku seumur hidup pernah beli apa," ujarnya panjang-lebar.
Miss Jinjing total sudah menerbitkan tujuh karya tulisan favorit, yakni buku Miss Jinjing Belanja sampai Mati, Miss Jinjing Rumpi sampai Pagi, Miss Jinjing Pantang Mati Gaya, Miss Jinjing Belanja sampai Mati di China, Miss Jinjing Siapa Takut Cerai? Takut Banget!, Miss Jinjing belanja Sampai Mati di Tokyo, serta Miss Jinjing Girl’s Guide.
"Seharusnya Tempo membeberkan harga yang berlebih yang sesuai memang dengan gaya hidup Atut sang pengusaha sekaligus gubernur. Dia (Atut) marah karena ditulis kemurahan,he...he...he," ujarnya terbahak.
"Mungkin Ibu Atut marah ke Tempo karena salah memberi label harga di gambar dan beritanya. Pada jam yang dikenakan Atut harganya lebih dari harga Rp 150 juta, lho! Harga sesungguhnya bisa mencapai miliaran," katanya tertawa saat ditemui Tempo di Pondok Iga, Senayan City, Kamis 7 November 2013.
"Kalau kalian memang ingin menelusuri berapa jumlah barang dan harga tas branded seperti Hermes yang dibeli seseorang, itu bisa dilacak, lho. Dibeli oleh siapa, kapan, dan di mana. Karena untuk benda-benda luxury tersebut memiliki databaseyang jelas. Jadi bisa ditelusuri siapa saja yang membeli tas mahal tersebut. Kayak aku misalkan, ketahuan dari databasemereka aku seumur hidup pernah beli apa," ujarnya panjang-lebar.
Miss Jinjing total sudah menerbitkan tujuh karya tulisan favorit, yakni buku Miss Jinjing Belanja sampai Mati, Miss Jinjing Rumpi sampai Pagi, Miss Jinjing Pantang Mati Gaya, Miss Jinjing Belanja sampai Mati di China, Miss Jinjing Siapa Takut Cerai? Takut Banget!, Miss Jinjing belanja Sampai Mati di Tokyo, serta Miss Jinjing Girl’s Guide.
"Seharusnya Tempo membeberkan harga yang berlebih yang sesuai memang dengan gaya hidup Atut sang pengusaha sekaligus gubernur. Dia (Atut) marah karena ditulis kemurahan,he...he...he," ujarnya terbahak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar