Endang Maulana, (46), warga Batu Ceper 7, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, tewas dibunuh saat pulang dari masjid. Endang yang dikenal oleh warga sebagai ustaz itu tewas ditusuk oleh Alberet (52) setelah sebelumnya terlibat perkelahian di depan warung yang tidak jauh dari rumah korban. Pembunuhan itu terjadi Kamis dini hari, 28 November 2013.
Jumher (46), salah satu tetangga korban menceritakan, motif pelaku nekat menusuk korban karena selama ini korban selalu menasihati dirinya dan orang-orang di daerahnya apabila ada yang berbuat tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Kata dia, pelaku merupakan salah satu orang yang kerap dinasihati oleh Ustaz Endang karena sering mabuk-mabukan.
"Korban memang dikenal sebagai ustaz dan warga banyak yang dinasehati oleh korban. Termasuk pelaku,” kata Jumher, Kamis 28 November 2013.
Jumher menuturkan, kejadian pembunuhan itu terjadi kemarin sekitar pukul 02.00 ketika korban akan pulang ke rumahnya setelah dari mesjid. Saat peristiwa terjadi Endang bertemu dengan Alberet tepat di depan warung yang tidak jauh dari rumah korban.
Kata dia, pada saat itu pelaku dalam kondisi mabuk. Sehingga korban menghampiri pelaku dan mengajak mengobrol. Namun, pelaku tidak terima dengan obrolan yang berisikan nasihat keagamaan agar pelaku tidak mabuk-mabukan terus. Tidak terima diceramahi oleh Endang, pelaku langsung menarik korban keluar dari warung dan langsung memukul serta menusukkan pisau yang dibawa Alberet ke bagian perut korban. Dari perut ustaz itu pun bercucuran darah.
"Warga yang melihat kemudian langsung melerai, dan langsung membawa korban ke RS Husada,” katanya.
Jumher menambahkan, begitu warga melihat korban ditusuk, warga yang memang sudah geram dengan ulah pelaku langsung mengeroyok pelaku. Namun beruntung ketua RW datang dan melerai keributan tersebut. Warga pun langsung menyerahkan Alberet pelaku penusukan kepada polisi.
"Pelaku memang terkenal sering minum, dan sering membuat onar di daerah kami,” tuturnya.
Kata Jumher, Endang sendiri pekerjaan utamanya seorang karyawan swasta dan memiliki satu orang anak. "Korban meninggal karena kehabisan darah saat dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Sementara itu Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Gambir Komisaris Joko Waluyo mengatakan, pihak kepolisian saat ini masih memeriksa pelaku secara intensif. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui motif dari pelaku melakukan penusukan kepada Endang. ”Pelaku sudah kami tahan, dan masih dalam pemeriksaan,” katanya. s
Jumher (46), salah satu tetangga korban menceritakan, motif pelaku nekat menusuk korban karena selama ini korban selalu menasihati dirinya dan orang-orang di daerahnya apabila ada yang berbuat tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Kata dia, pelaku merupakan salah satu orang yang kerap dinasihati oleh Ustaz Endang karena sering mabuk-mabukan.
"Korban memang dikenal sebagai ustaz dan warga banyak yang dinasehati oleh korban. Termasuk pelaku,” kata Jumher, Kamis 28 November 2013.
Jumher menuturkan, kejadian pembunuhan itu terjadi kemarin sekitar pukul 02.00 ketika korban akan pulang ke rumahnya setelah dari mesjid. Saat peristiwa terjadi Endang bertemu dengan Alberet tepat di depan warung yang tidak jauh dari rumah korban.
Kata dia, pada saat itu pelaku dalam kondisi mabuk. Sehingga korban menghampiri pelaku dan mengajak mengobrol. Namun, pelaku tidak terima dengan obrolan yang berisikan nasihat keagamaan agar pelaku tidak mabuk-mabukan terus. Tidak terima diceramahi oleh Endang, pelaku langsung menarik korban keluar dari warung dan langsung memukul serta menusukkan pisau yang dibawa Alberet ke bagian perut korban. Dari perut ustaz itu pun bercucuran darah.
"Warga yang melihat kemudian langsung melerai, dan langsung membawa korban ke RS Husada,” katanya.
Jumher menambahkan, begitu warga melihat korban ditusuk, warga yang memang sudah geram dengan ulah pelaku langsung mengeroyok pelaku. Namun beruntung ketua RW datang dan melerai keributan tersebut. Warga pun langsung menyerahkan Alberet pelaku penusukan kepada polisi.
"Pelaku memang terkenal sering minum, dan sering membuat onar di daerah kami,” tuturnya.
Kata Jumher, Endang sendiri pekerjaan utamanya seorang karyawan swasta dan memiliki satu orang anak. "Korban meninggal karena kehabisan darah saat dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Sementara itu Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Gambir Komisaris Joko Waluyo mengatakan, pihak kepolisian saat ini masih memeriksa pelaku secara intensif. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui motif dari pelaku melakukan penusukan kepada Endang. ”Pelaku sudah kami tahan, dan masih dalam pemeriksaan,” katanya. s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar