Pada Januari 2011 lalu, ada seorang warga Mesir bernama Moxie Marlinspike yang sangat peduli dengan penyadapan. Dia membangun sebuah perusahaan startup kecil yang bisa melindungi panggilan telepon dan pesan teks pada ponsel seseorang dari penyadapan.
Nama perusahaan startup itu adalah RedPhone dan TextSecure, dilansir laman Foreign Policy, Kamis 19 Desember 2013.
Pada awalnya, aplikasi anti penyadapan itu hanya ditarget untuk penggunaan di wilayah Mesir. Tapi, dunia mengetahui kecanggihan aplikasi tersebut dan akhirnya menyebar ke seantero Bumi.
Salah satu perusahaan yang kepincut dengan aplikasi anti penyadapan itu adalah Twitter. Situs mikroblog itu dikabarkan membeli aplikasi tersebut, namun tidak ada yang tahu berapa harganya.
Aplikasi anti penyadapan ciptaan Marlinspike itu pun dipasang untuk aplikasi Twitter for Android. Sementara untuk Twitter for iPhone masih dalam tahap implementasi.
Apa keunggulan aplikasi racikan Marlinspike sebenarnya?
Ternyata, aplikasi anti penyadapan itu mampu membuat setiap orang tetap terlihat anonim, tidak akan masuk log dan tidak terlacak ketika sedang menggunakan layanan Google.
"Siapa yang lebih tahu tentang warga negara di negara mereka sendiri? Pemimpin Korea Utara Kim Jong Il atau Google? Mengapa Google tidak menakutkan? Itu karena kita memilih untuk tidak menggunakannya," kata Marlinspike, di Konferensi Keamanan Komputer tahun 2010 lalu.
Pemikiran Marlinspike tentang bahaya penyadapan itu terbukti. Tahun ini, dunia dihebohkan dengan penyadapan yang dilakukan oleh Badan Intelejen Amerika Serikat (NSA) ke beberapa petinggi negara dan penduduk dunia.
Marlinspike juga mengajak para ahli teknologi untuk bergabung dengannya untuk mengembangkan cara-cara baru agar terhindar dari pengawasan dan penyadapan.
"Saya tidak membenci teknologi. Tapi, saya menciptakan sebuah alat untuk menentang negara ataupun perusahaan yang bertindak untuk memata-matai," kata Marlinspike.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar