Achmad Masyuri (duduk paling kiri) bersama para insinyur asal Indonesia di proyek terowongan Malaysia
Tenaga ahli Indonesia ternyata sangat diakui dan dihargai di dunia internasional. Seperti seorang engineer atau tenaga ahli asal Indonesia yakni Achmad Masyuri.
Masyuri saat ini bekerja sebagai engineer pada kontraktor asal Jepang, Shimizu Corporation. Shimizu saat ini terlibat dalam proyek terowongan air raksasa di Malaysia.
Proyek tunnel ini membentang sepanjang 44,6 kilo meter (km) dari Pahang ke Selangor di Malaysia. Proyek tersebut bernama Pahang Selangor Raw Water Tunnel Project.
Masyuri menjelaskan proyek water tunnel atau terowongan air ini, dimulai pada tahun 2009. Proyek itu melibatkan hingga 300 pekerja. Menurutnya mayoritas para pekerja berasal dari Indonesia. Bahkan sebanyak 20 engineer berasal dari tanah air.
"Mulai project 2009 dengan pekerja lebih kurang 300 orang. Ada 20 Engineer dari Indonesia dan separuh pekerja berasal dari indonesia. Kami di sini bekerja dengan Shimizu Corporation Japan," kata Masyuri kepada detikFinance, Rabu (19/2/2014).
Para enjiner dan pekerja asal Indonesia terlibat dalam membangun terowongan berdiameter 5,2 meter sepanjang 44,6 km. Proyek ini akan membawa air bersih sebanyak 27,6 meter kubik per detik dari Sungai Semantan di Pahang menuju South Klang di Selangor melewati tunnel yang dibangun di bawah kaki Gunung Titawangsa.
Untuk membuat terowongan raksasa di bawah gunung, kontraktor menggunakan 3 mesin bor raksasa atau tunnel boring machine (TBM)
Masyuri saat ini bekerja sebagai engineer pada kontraktor asal Jepang, Shimizu Corporation. Shimizu saat ini terlibat dalam proyek terowongan air raksasa di Malaysia.
Proyek tunnel ini membentang sepanjang 44,6 kilo meter (km) dari Pahang ke Selangor di Malaysia. Proyek tersebut bernama Pahang Selangor Raw Water Tunnel Project.
Masyuri menjelaskan proyek water tunnel atau terowongan air ini, dimulai pada tahun 2009. Proyek itu melibatkan hingga 300 pekerja. Menurutnya mayoritas para pekerja berasal dari Indonesia. Bahkan sebanyak 20 engineer berasal dari tanah air.
"Mulai project 2009 dengan pekerja lebih kurang 300 orang. Ada 20 Engineer dari Indonesia dan separuh pekerja berasal dari indonesia. Kami di sini bekerja dengan Shimizu Corporation Japan," kata Masyuri kepada detikFinance, Rabu (19/2/2014).
Para enjiner dan pekerja asal Indonesia terlibat dalam membangun terowongan berdiameter 5,2 meter sepanjang 44,6 km. Proyek ini akan membawa air bersih sebanyak 27,6 meter kubik per detik dari Sungai Semantan di Pahang menuju South Klang di Selangor melewati tunnel yang dibangun di bawah kaki Gunung Titawangsa.
Untuk membuat terowongan raksasa di bawah gunung, kontraktor menggunakan 3 mesin bor raksasa atau tunnel boring machine (TBM)
"Ini untuk supplai air minum dari negeri Pahang ke negeri Selangor. Kalau di kita kan masih lewat kali untuk bawa air minumnya," sebutnya.
Masyuri mengaku, hari ini atau tanggal 19 Februari akan dilakukan breakthrough atau penembusan terakhir oleh alat TBM. Alhasil terhitung hari ini, terowongan sepanjang 44,6 km telah menembus kaki Gunung Titawangsa dari Pahang ke Selangor.
"Breakthrough terakhir tanggal 19 Februari," jelasnya.
Masyuri mengaku, hari ini atau tanggal 19 Februari akan dilakukan breakthrough atau penembusan terakhir oleh alat TBM. Alhasil terhitung hari ini, terowongan sepanjang 44,6 km telah menembus kaki Gunung Titawangsa dari Pahang ke Selangor.
"Breakthrough terakhir tanggal 19 Februari," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar