Diduga sebagai tempat penyebaran ajaran sesat, sebuah rumah bertingkat dua yang berada di Jalan Cinta Asih, Kelurahan Samoja, Kecamatan Batu Nungggal, Kota Bandung, Jawa Barat, digrebek oleh jajaran Polrestabes Bandung bersama MUI Jawa Barat, Rabu (2/4/2014).
Sebuah rumah bertingkat dua yang berada di Jalan Cinta Asih, Kelurahan Samoja, Kecamatan Batu Nunggal, Kota Bandung, Jawa Barat, digerebek oleh jajaran Polrestabes Bandung bersama MUI Jawa Barat, Rabu (2/4/2014). Rumah tersebut diduga dimanfaatkan oleh seorang pria bernama Cecep Solihin untuk menyebarkan ajaran sesat.
Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi mengatakan, penggerebekan tersebut dilakukan berdasarkan laporan dari dua orang pria warga Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dan satu orang asal Bekasi, Jawa Barat.
"Ada masyarakat yang melapor ke Polsek Bandung Wetan. Dua orang dari Cikalong Wetan dan yang satu dari Bekasi. Dua orang melapor, katanya istrinya sudah 11 hari tidak pulang, yang satu lagi mengatakan istrinya sudah lima hari tidak pulang," kata Mashudi seusai penggerebekan, Rabu sore.
Mashudi menambahkan, Cecep Solihin, pria yang diduga menyebarkan ajaran sesat itu, sempat diusir dari Cikalong Wetan karena hal serupa. Menurut dia, Cecep diusir karena mengaku sebagai nabi kepada para pengikutnya.
"Yang bersangkutan pernah diusir di daerah Cikalong Wetan. Dia ini mengajar aliran sesat dan mengaku sebagai rasul atau nabi," ucapnya.
Dari rumah yang dihuni sekitar 40 orang itu, polisi mengamankan delapan orang, termasuk Cecep Solihin yang diduga menyebarkan aliran sesat.
"Ada tiga orang anak perempuan yang kita suruh pulang ikut sama bapaknya, tapi mereka menolak pulang," ujarnya.
Di tempat yang sama, salah seorang pelapor bernama Firman Putranto (43) mengatakan, istrinya CN (42) bersama anaknya Azwa (21) sudah sudah lima hari tidak pulang ke rumahnya di Bekasi. Firman menjelaskan, istri dan anaknya meminta izin untuk mendalami ilmu tauhid bersama Cecep di rumah tersebut.
"Istri saya ini sudah setahun lebih ikut sama Cecep Solihin. Tapi lama-kelamaan ajarannya melenceng dari akidah," ujarnya.
Pada saat mengizinkan, Firman mengaku tidak curiga dengan ajaran agama yang diberikan oleh Cecep kepada istrinya. Maklum saja, dia tidak curiga karena Cecep adalah pamannya sendiri. Namun kemudian, setelah beberapa lama, Firman mendapat kabar bahwa Cecep sempat diusir dari Cikalong Wetan karena menyebarkan ajaran sesat.
Selain mengaku nabi, kata Firman, dari pengakuan orang-orang yang mengalami nasib serupa dengannya, Cecep juga pernah mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan terjadi kiamat. Agar selamat dari kiamat, Cecep meminta kepada pengikutnya agar tinggal bersamanya karena rumah yang berada di pinggir rel itu yang akan selamat dari kiamat.
"Surat ini adalah pengakuan dari para jemaahnya, kalau ini ajaran sesat. Surat ini juga ditandatangani MUI dan Kapolsek Cikalong Wetan," tegas Firman sambil menunjukkan surat pengusiran Cecep dari Cikalong Wetan.s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar