net
Fitra Febrina, siswi Kelas XII IPA1SMA Negeri 1 Medan
WAJAH dara ini manis dan murah senyum. Namun lebih dari itu, si bungsu dari pasangan suami istri Nasrul dan Sri Ayu Ningsih ini, memiliki otak cerdas.
Ya dialah Fitra Febrina, siswi Kelas XII IPA1SMA Negeri 1 Medan, peraih nilai UN tertinggi di Sumut. Feb, panggilannya, mengantongi nilai 57,20. Hanya nilai Bahasa Inggris yang di bawah 9. Selebihnya; Bahasa Indonesia 9.40; Matematika 9,75; Fisika 9,75; Kimia 9,75; Biologi 9,75.
Sebenarnya saat UN, Feb terkejut saat mengerjakan soal Fisika, yang jauh lebih mudah dibanding saat tryout sekolah ataupun bimbingan belajar.
"Soal Fisika karena tak sulit seperti tahu lalu, ataupun seperti yang diujikan ketika tryout sekolah dan bimbingan belajar. Namun soal Bahasa Indonesia enggak terlalu sulit tapi tidak mudah," katanya saat ditemui di SMAN 1 Medan, Selasa (20/5).
Selain itu, Feb cukup kesulitan saat ujian Kimia. Ada beberapa soal yang tidak ditemukan dalam pembahasan soal Ujian Nasional di sekolah ataupun pada tryout tetapi muncul ketika UN tahun ini.
"Ketika mengerjakan soal Kimia itu, sempat keteteran. Maka dari itu, saya manfaat waktu untuk mengerjakan dengan baik, agar tidak terjadi kesalahan dalam menjawab soal-soal tersebut. Apalagi sebelum UN saya setiap malam belajar. Sehingga masih paham cara menyelesaikan soal."
Feb berharap dengan prestasinya, dapat kemudahan lulus ke Prodi Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur undangan atau SNMPTN. Sehingga dapat mewujudkan hobi mengambarnya.
"Sejak SMA hobi mengambar saya kian besar. Paling suka kalau mengambar orang dan gedung. Oleh sebab itu, saya memilih jurusan arsitek. Tak hanya itu, sejak kecil saya jarang keluar rumah. Sehingga setiap hari, saya selalu belajar dan mengambar. Apalagi sekarang media sosial sudah dapat membuat kita berinteraksi dengan teman."
Perempuan berkulit putih menjelaskan sejak SMA lebih gemar mengikuti tari tradisional seperti Sigale-gale. Bahkan Feb beberapa kali masuk final festival kesenian antarsekolah Medan.
"Ketika ada acara di sekolah, saya sempat menjadi kepala seksi dekorasi. Sebenarnya sejak SMP saya sering mengikuti lomba olimpiade. Apalagi ketika SMP di Harapan setiap tahun saya mendapat juara satu umum dan mendapat beasiswa. Sehingga memasuki SMA, saya ingin belajar dan senang-senang."
Dia mengemukakan prestasi ini tak lepas dari bimbingan belajar dan privat konsultasi di rumah. Baginya privat dirumah memberikan sumbangsi besar dalam memacu belajar. Bahkan ketika capek dapat curhat dengan pengajar. Sehingga pikiran dapat lebih tenang.
"Sebenarnya saya tak mengharap hadiah dari orangtua, karena selama ini, telah mencukupi kebutuhan seperti sarana dan prasarana dalam proses belajar. Terpenting bagi saya bisa lulus ITB dan undangan. Pesan untuk teman-teman kalau menang belum berakti sukses dan setiap kalah bukan berakti gagal, jangan putus asa."
Kepala Sekolah SMAN 1 Medan, H Ahmad Siregar, mengatakan sangat bangga dengan prestasi yang diperoleh Fitra Febrina.
"Memang ini (Fitra) siswa sangat istimewa. Dia tidak hanya pandai secara akademis. Namun pergaulan cukup bagus. Sehingga disenangi teman-temannya. Apalagi selama ini dia memiliki jiwa seni yang cukup tinggi, terutama dalam bidang mengambar," ujarnya
Ahmad sangat bersyukur dengan prestasi yang diperoleh SMAN 1 Medan.
"Prestasi peringkat 1 se-Sumut cukup membuat kami bangga. Untuk mendapatkan prestasi ini sangat butuh kerja nyata seperti melakukan persiapan khusus seperti latihan dan tryout. Sehingga dapat memperoleh nilai rata-rata di atas 8.00."
Ia menjelaskan 359 siswa SMAN 1 Medan yang ikut UN, lulus 100 persen.(cr6)t
Ia menjelaskan 359 siswa SMAN 1 Medan yang ikut UN, lulus 100 persen.(cr6)t
Tidak ada komentar:
Posting Komentar