Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat berbincang dengan salah seorang wanita yang mengaku sedang membutuhkan biaya untuk berobat, di Balaikota Jakarta, Selasa (17/6/2014). Karena keterangan yang tidak jelas, Basuki menganggap wanita yang membawa seorang anak kecil itu sedang berupaya untuk menipunya.
Basuki Tjahaja Purnama pada Selasa (17/6/2014) pagi, kedatangan orang tak dikenal. Orang yang mendatanginya adalah seorang wanita berusia sekitar 30 tahun yang membawa seorang anak laki-laki berusia sekitar 2 tahun.
Wanita itu mendatangi Balaikota sekitar pukul 09.00. Ia langsung menuju ruang kerja Basuki yang berada di lantai dua.
Kepada para staf, ia langsung mengutarakan keinginannya untuk bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu. Namun, karena Basuki sedang tidak berada di tempat, ia pun dipersilakan menunggu di ruang tamu.
Pagi tadi sebelum ke Balaikota, Basuki memang sempat mengikuti acara di kawasan Senayan. Dia baru tiba di Balaikota sekitar pukul 10.00 WIB.
Begitu sampai, salah seorang staf segera memberitahukannya bahwa ada seorang wanita yang membawa anak ingin bertemu dengannya. Mengetahui hal tersebut, Basuki segera menemuinya.
Tak diketahui jelas apa yang dibicarakan oleh keduanya selama sekitar 10 menit. Namun setelahnya, Basuki mengaku bahwa wanita tersebut bermasalah. Menurut Basuki, wanita tersebut mengaku berasal dari Kalimantan, dan butuh biaya untuk berobat.
"Dia pikir, kalau datang sambil bawa anak, saya akan kasihan. Dia bilang ibunya sakit. Saya bilang 'kan ada BPJS'. Terus dia bilang saudaranya tidak ada yang mau bantuin. Saya tanya di mana alamat saudaranya. Dia bilang lupa," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Kepada Basuki, wanita tersebut juga mengaku tak memiliki kontak orang-orang yang ia kenal. Atas dasar itulah, Basuki yakin bahwa wanita tersebut bukan orang yang benar-benar kesulitan, melainkan sedang mencoba untuk menipunya.
"Dia berpikir mungkin saya akan kasihan setelah lihat dia. Tidak! Saya bilang semua mesti jelas. Lu mau Rp 100 juta juga gue kasih. Kalau ada masalah, gue anterin. Eh, ketakutan dia. Makanya, teknik modus bohong sekarang tuh banyak. Bisa-bisa dia sebenarnya orang Jakarta," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Wanita tersebut memang langsung pergi saat Basuki melayani wawancara dengan para wartawan. Salah satu staf Basuki mengatakan bahwa wanita tersebut pergi dengan tergesa-gesa saat tas yang ia bawa akan diperiksa.
"Kami cuma mau periksa, dia bawa HP atau tidak. Eh, dia enggakbolehin, Pak. Terus langsung pergi," ujar staf tersebut kepada Basuki.
"Makanya, palingan dia bohong. Intai aja dia ke mana, entar difoto. Gua penasaran," Basuki menimpali.k
Basuki Tjahaja Purnama pada Selasa (17/6/2014) pagi, kedatangan orang tak dikenal. Orang yang mendatanginya adalah seorang wanita berusia sekitar 30 tahun yang membawa seorang anak laki-laki berusia sekitar 2 tahun.
Wanita itu mendatangi Balaikota sekitar pukul 09.00. Ia langsung menuju ruang kerja Basuki yang berada di lantai dua.
Kepada para staf, ia langsung mengutarakan keinginannya untuk bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu. Namun, karena Basuki sedang tidak berada di tempat, ia pun dipersilakan menunggu di ruang tamu.
Pagi tadi sebelum ke Balaikota, Basuki memang sempat mengikuti acara di kawasan Senayan. Dia baru tiba di Balaikota sekitar pukul 10.00 WIB.
Begitu sampai, salah seorang staf segera memberitahukannya bahwa ada seorang wanita yang membawa anak ingin bertemu dengannya. Mengetahui hal tersebut, Basuki segera menemuinya.
Tak diketahui jelas apa yang dibicarakan oleh keduanya selama sekitar 10 menit. Namun setelahnya, Basuki mengaku bahwa wanita tersebut bermasalah. Menurut Basuki, wanita tersebut mengaku berasal dari Kalimantan, dan butuh biaya untuk berobat.
"Dia pikir, kalau datang sambil bawa anak, saya akan kasihan. Dia bilang ibunya sakit. Saya bilang 'kan ada BPJS'. Terus dia bilang saudaranya tidak ada yang mau bantuin. Saya tanya di mana alamat saudaranya. Dia bilang lupa," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Kepada Basuki, wanita tersebut juga mengaku tak memiliki kontak orang-orang yang ia kenal. Atas dasar itulah, Basuki yakin bahwa wanita tersebut bukan orang yang benar-benar kesulitan, melainkan sedang mencoba untuk menipunya.
"Dia berpikir mungkin saya akan kasihan setelah lihat dia. Tidak! Saya bilang semua mesti jelas. Lu mau Rp 100 juta juga gue kasih. Kalau ada masalah, gue anterin. Eh, ketakutan dia. Makanya, teknik modus bohong sekarang tuh banyak. Bisa-bisa dia sebenarnya orang Jakarta," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Wanita tersebut memang langsung pergi saat Basuki melayani wawancara dengan para wartawan. Salah satu staf Basuki mengatakan bahwa wanita tersebut pergi dengan tergesa-gesa saat tas yang ia bawa akan diperiksa.
"Kami cuma mau periksa, dia bawa HP atau tidak. Eh, dia enggakbolehin, Pak. Terus langsung pergi," ujar staf tersebut kepada Basuki.
"Makanya, palingan dia bohong. Intai aja dia ke mana, entar difoto. Gua penasaran," Basuki menimpali.k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar