Pagelaran busana muslim bernuansa moderen yang dipamerkan pada iven internasional Islamic Fashion Festival (IFF) di Grand Inna Muara Padang, Selasa (26/8) memukau mata hadirin di ruangan tersebut. Para gadis dan bujang berparas rancak lihai melenggak lenggok di catwalk. Tubuh mereka berbalut busana muslim moderen rancangan 18 disainer asal Ranah Minang, Jakarta dan Malaysia.
Dulu, baju muslim terkesan sangat sederhana. Namun di tangan para disainer tersebut busana muslim disulap menjadi menarik, elegan dan indah dipandang. Ditambah pula desainnya diinspirasi kebudayaan Minangkabau, yang mengusung tema spesifik ‘Puti Minang Nan Rancak’.
Menteri Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia, Dato Seri Mohamed Nazri Bin Abdul Aziz, dalam sambutannya, pada kesempatan itu mengatakan, corak pakaian muslim yang berakar dari kebudayaan Malaysia dan Indonesia berpotensi untuk menjadi tren pakaian muslim dunia.
“Kita negara serumpun, mayoritas masyarakat kita adalah muslim. Karena itu busana muslim pakaian sehari-hari bagi kita. Kebudayaan kita juga memiliki akar yang kuat dan mengagumkan untuk dituangkan dalam ekspresi busana,” kata Dato Seri Mohamed Nazri Bin Abdul Aziz.
Disebutkannya, peragaan busana serupa melalui IFF juga diagendakan di Kuala Lumpur pada November mendatang. Itu sekaligus ajang promosi bagi Malaysia dalam menggaet wisatawan, agar terus berkunjung ke negara mereka. Pada 2013 lalu jumlah wisatawan Indonesia melancong ke Malaysia mencapai 1,1 juta orang. Tahun ini ditargetkan menjadi 3 juta orang. Berbagai promosi telah dilakukan pemerintah Malaysia, baik melalui program kesehatan, pendidikan dan lainnya.
Gubernur Sumbar, yang diwakili Sekdaprov Ali Asmar mengatakan iven IFF mampu membawa Indonesia dan Malaysia menjadi tujuan busana muslim di dunia.
“Kami pemerintah provinsi, mengapresiasi pelaksanaan IFF di Padang. Dengan harapan melalui iven ini, hasil kerajinan dan busana asal Sumbar akan semakin dikenal dunia,” kata dia.
Ketua Dekranasda Ny. Nevi Irwan Prayitno menyampaikan, IFF merupakan ajang promosi bagi Sumbar dalam memperkenalkan produk lokal. Selain itu IFF juga sebagai ajang promosi wisata bagi Ranah Minang dengan banyaknya orang Malaysia yang hadir pada iven peragaan busana muslim moderen tersebut.
Sementara, di tempat terpisah Istri Perdana Menteri Malaysia, Datin Seri Rosmah Binti Mansor, bersama istri Gubernur Sumbar, Ny. Nevi Irwan Prayitno dan sejumlah rombongan dari Malaysia mengikuti agenda lainnya. Seperti mengikuti pertemuan pengusaha wanita Minang dan Malaysia, mengunjungi Panti Tuna Grahita di kawasan Kalumbuak Padang. Di sana para ibu negara beserta istri gubernur menyaksikan kebolehan anak-anak kurang dalam segi fisik, namun tidak kalah hebat dari anak-anak dengan fisik normal.
Di sana Datin Seri Rosmah Binti Mansor menyerahkan bantuan pada pihak panti. Sebab Datin terkenal sangat menyukai anak-anak, apalagi anak dengan keterbatasan fisik namun mampu berbuat melebih anak normal. Usai dari panti rombongan para perempuan hebat pendamping kepala negara, kepala daerah itu berkunjung ke galeri Henny Adli, yang juga menggelar peragaan busana muslim bernuansa moderen.
Ada pun disainer yang tampil dalam iven internasional tersebut adalah Ria Miranda (Jakarta), Zainal Rais (jakarta), Defrico Audy (Jakarta), Jeny Tjahuyawati (Jakarta), Ghea Panggabean (Jakarta). Kemudian Desainer Padang, En Shirikie, Novia Hertini, Ade Irma, Ade Listiani, Yadirshah plus Desainer Medan, Oki Wong. Kemudian desainer asal Kuala Lumpur, Afdlin Shauki, Qudyn, Rico Rinaldi, Rizman Ruzaini, Ya Jamel, Yani Bakhtiar dan Dato’ Dayang Fatimah Abang Saufi. s
Dulu, baju muslim terkesan sangat sederhana. Namun di tangan para disainer tersebut busana muslim disulap menjadi menarik, elegan dan indah dipandang. Ditambah pula desainnya diinspirasi kebudayaan Minangkabau, yang mengusung tema spesifik ‘Puti Minang Nan Rancak’.
Menteri Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia, Dato Seri Mohamed Nazri Bin Abdul Aziz, dalam sambutannya, pada kesempatan itu mengatakan, corak pakaian muslim yang berakar dari kebudayaan Malaysia dan Indonesia berpotensi untuk menjadi tren pakaian muslim dunia.
“Kita negara serumpun, mayoritas masyarakat kita adalah muslim. Karena itu busana muslim pakaian sehari-hari bagi kita. Kebudayaan kita juga memiliki akar yang kuat dan mengagumkan untuk dituangkan dalam ekspresi busana,” kata Dato Seri Mohamed Nazri Bin Abdul Aziz.
Disebutkannya, peragaan busana serupa melalui IFF juga diagendakan di Kuala Lumpur pada November mendatang. Itu sekaligus ajang promosi bagi Malaysia dalam menggaet wisatawan, agar terus berkunjung ke negara mereka. Pada 2013 lalu jumlah wisatawan Indonesia melancong ke Malaysia mencapai 1,1 juta orang. Tahun ini ditargetkan menjadi 3 juta orang. Berbagai promosi telah dilakukan pemerintah Malaysia, baik melalui program kesehatan, pendidikan dan lainnya.
Gubernur Sumbar, yang diwakili Sekdaprov Ali Asmar mengatakan iven IFF mampu membawa Indonesia dan Malaysia menjadi tujuan busana muslim di dunia.
“Kami pemerintah provinsi, mengapresiasi pelaksanaan IFF di Padang. Dengan harapan melalui iven ini, hasil kerajinan dan busana asal Sumbar akan semakin dikenal dunia,” kata dia.
Ketua Dekranasda Ny. Nevi Irwan Prayitno menyampaikan, IFF merupakan ajang promosi bagi Sumbar dalam memperkenalkan produk lokal. Selain itu IFF juga sebagai ajang promosi wisata bagi Ranah Minang dengan banyaknya orang Malaysia yang hadir pada iven peragaan busana muslim moderen tersebut.
Sementara, di tempat terpisah Istri Perdana Menteri Malaysia, Datin Seri Rosmah Binti Mansor, bersama istri Gubernur Sumbar, Ny. Nevi Irwan Prayitno dan sejumlah rombongan dari Malaysia mengikuti agenda lainnya. Seperti mengikuti pertemuan pengusaha wanita Minang dan Malaysia, mengunjungi Panti Tuna Grahita di kawasan Kalumbuak Padang. Di sana para ibu negara beserta istri gubernur menyaksikan kebolehan anak-anak kurang dalam segi fisik, namun tidak kalah hebat dari anak-anak dengan fisik normal.
Di sana Datin Seri Rosmah Binti Mansor menyerahkan bantuan pada pihak panti. Sebab Datin terkenal sangat menyukai anak-anak, apalagi anak dengan keterbatasan fisik namun mampu berbuat melebih anak normal. Usai dari panti rombongan para perempuan hebat pendamping kepala negara, kepala daerah itu berkunjung ke galeri Henny Adli, yang juga menggelar peragaan busana muslim bernuansa moderen.
Ada pun disainer yang tampil dalam iven internasional tersebut adalah Ria Miranda (Jakarta), Zainal Rais (jakarta), Defrico Audy (Jakarta), Jeny Tjahuyawati (Jakarta), Ghea Panggabean (Jakarta). Kemudian Desainer Padang, En Shirikie, Novia Hertini, Ade Irma, Ade Listiani, Yadirshah plus Desainer Medan, Oki Wong. Kemudian desainer asal Kuala Lumpur, Afdlin Shauki, Qudyn, Rico Rinaldi, Rizman Ruzaini, Ya Jamel, Yani Bakhtiar dan Dato’ Dayang Fatimah Abang Saufi. s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar