Vivo
Ponsel China punya stereotype murah dan suka jiplak. Tapi tidak semua demikian, ada beberapa handset asal Tiongkok yang mampu tampil mencolok dari sisi spesifikasi, inovasi hingga harga yang super miring.miring.
Xiaomi memang dikenal sebagai vendor penghasil smartphone murah namun dengan spesifikasi di atas rata-rata. Lebih dari itu, ada beberapa vendor asal China yang tak kalah mentereng dan termasuk terdepan dibandingkan yang lain.
Beberapa di antaranya adalah Vivo dan Oppo. Kedua vendor ini mengeluarkan sesuatu yang berbeda, trendsetter, dan yang jelas tidak abal-abal.
Vivo Xplay 3S misalnya, disebut sebagai salah satu handset pertama yang layarnya beresolusi 2560x1440 pixel (QHD) dan kepadatan pixel 490ppi. Xpay 3S sudah resmi diperkenalkan di Beijing akhir tahun lalu.
Spesifikasinya lumayan garang, bersenjatakan prosesor quad core Snapdragon 800 2,3 GHz dan RAM 3GB. Ia dibekali kamera 13 megapixel, storage internal 32GB dan baterai 3.200 mAh.
Vivo juga pernah mencatat rekor lainnya, sebagai ponsel cerdas dengan meraih rekor skor benchmark tertinggi. Adalah Vivo XShot yang mempunyai skor benchmark dengan angka 40.023.
Pada saat itu, skor tersebut mengalahkan pesaing berat lainnya, seperti Samsung Galaxy Note 3 dan Sony Xperia Z Ultra.
Smartphone ini dilengkapi layar beresolusi 1080x 1920 piksel, ditopang prosesor quad core Snapdragon 801 MSM8974AC dengan clock speed 2,5 GHz, RAM 3 GB, dan penyimpanan internal 32 GB.
Dari segi fotografi, XShot dibekali dua kamera. Kamera utama memiliki resolusi 24 megapixel (MP) yang dilengkapi fitur OIS, dual flash LED, dan aperture f/1.8.
Tak kalah menarik adalah Oppo Finder karena pernah menjadi smartphone paling tipis karena mempunyai ketebalan 6,65 mm.
Meski berbodi langsing, ponsel ini dibalut dengan material mumpuni sehingga cukup kuat jika terhantam benturan.
Termasuk jika diuji dengan aksi nyeleneh sekalipun. Dilansir dvice dan dalam sebuah video terlihat bahwa Opp Finder digetok-getokan layaknya sebuah palu untuk menancapkan paku di sebatang kayu.
Dari segi fotografi, XShot dibekali dua kamera. Kamera utama memiliki resolusi 24 megapixel (MP) yang dilengkapi fitur OIS, dual flash LED, dan aperture f/1.8.
Tak kalah menarik adalah Oppo Finder karena pernah menjadi smartphone paling tipis karena mempunyai ketebalan 6,65 mm.
Meski berbodi langsing, ponsel ini dibalut dengan material mumpuni sehingga cukup kuat jika terhantam benturan.
Termasuk jika diuji dengan aksi nyeleneh sekalipun. Dilansir dvice dan dalam sebuah video terlihat bahwa Opp Finder digetok-getokan layaknya sebuah palu untuk menancapkan paku di sebatang kayu.
Hebatnya, tak cuma bagian layar yang dibenturkan dengan paku tersebut. Tes ketahanan ini dilakukan terhadap semua sisi ponsel berlayar 4,3 inch tersebut. Mulai dari layar, bagian belakang, serta sisi-sisi sampingnya.
Hasilnya? Di bagian layar terlihat tak ada kerusakan. Setelah aksi ekstrim ini selesai dilakukan, display yang berasal dari Super Amoled Plus (960x540) tersebut masih lancar ketika digunakan kembali. Hanya saja sedikit lecet terlihat pada bagian samping sisinya.
Selain itu, ada pula OnePlus -- yang seperti Xiaomi -- juga mempunyai spesifikasi tinggi namun dibanderol dengan harga miring.
OnePlus One hadir dengan spesifikasi prosesor Snapdragon 801 berkecepatan 2.45 GHz, RAM 3 GB, kamera 13 MP, dan layar IPS 5,5 inch full HD (1920x1080 pixel) berlapis Gorilla Glass 3.
Menurut Engadget sebagai salah satu yang pertama melakukan review, secara kualitas material bodi, OnePlus One jauh dari kesan murah meski ditawarkan setengah harga dari kebanyakan ponsel sekelasnya. Engadget menyebut kualitas material pada bodi OnePlus One terasa solid dan membuatnya tampak elegan.
Beralih ke kinerja, spesifikasi kelas atas yang diusungnya tentu tak mengecewakan. Namun kala jeroan OnePlus One dipadu dengan OS berbasis Android garapan CyanogenMod, Engadget mengatakan kinerja yang disodorkan OnePlus One terasa lebih optimal.
Dengan spesifikasi itu, varian terendah OnePlus One dibanderol sebesar USD 299 atau sekitar Rp 3,4 juta. Varian tertingginya yang merupakan versi 64 GB itawarkan senilai USD 349 atau setara Rp 4 juta.d
Hasilnya? Di bagian layar terlihat tak ada kerusakan. Setelah aksi ekstrim ini selesai dilakukan, display yang berasal dari Super Amoled Plus (960x540) tersebut masih lancar ketika digunakan kembali. Hanya saja sedikit lecet terlihat pada bagian samping sisinya.
Selain itu, ada pula OnePlus -- yang seperti Xiaomi -- juga mempunyai spesifikasi tinggi namun dibanderol dengan harga miring.
OnePlus One hadir dengan spesifikasi prosesor Snapdragon 801 berkecepatan 2.45 GHz, RAM 3 GB, kamera 13 MP, dan layar IPS 5,5 inch full HD (1920x1080 pixel) berlapis Gorilla Glass 3.
Menurut Engadget sebagai salah satu yang pertama melakukan review, secara kualitas material bodi, OnePlus One jauh dari kesan murah meski ditawarkan setengah harga dari kebanyakan ponsel sekelasnya. Engadget menyebut kualitas material pada bodi OnePlus One terasa solid dan membuatnya tampak elegan.
Beralih ke kinerja, spesifikasi kelas atas yang diusungnya tentu tak mengecewakan. Namun kala jeroan OnePlus One dipadu dengan OS berbasis Android garapan CyanogenMod, Engadget mengatakan kinerja yang disodorkan OnePlus One terasa lebih optimal.
Dengan spesifikasi itu, varian terendah OnePlus One dibanderol sebesar USD 299 atau sekitar Rp 3,4 juta. Varian tertingginya yang merupakan versi 64 GB itawarkan senilai USD 349 atau setara Rp 4 juta.d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar