Berkurangnya populasi ikan bilih di Danau Singkarak pada akhir-akhir ini menimbulkan keresahan terhadap nelayan di sekitar daerah tersebut. Hal itu terjadi akibat berbagai hal yang mengganggu habitat unggulan Singkarak tersebut. Pencemaran lingkungan menjadi salah satu faktor penyebab utama berkurangnya populasi ikan bilih saat ini, kemudian keramba jala apung yang juga banyak terdapat di Singkarak pun menjadi penyebabnya.
“Terdapat enam sungai besar yang bermuara ke Danau Singkarak. Sungai-sungai itu mengirimkan sampah-sampah masyarakat sehingga danau ini menjadi tercemar. Pemberian pakan ikan di KJA juga mencemarkan danau, karena pakan ikan yang jumlahnya berton-ton itu sebagiannya mengendap di dasar danau, dan juga menyebabkan permukaan air mengeruh saat ini,” sebut Walinagari Guguak Malalo, Mulyadi Senin (17/11).
Dijelaskannya, menyikapi hal tersebut, walinagari salingka danau yang berjumlah 13 nagari tersebut diharapkan menyikapi hal itu dengan serius agar tidak terjadi peristiwa seperti halnya musibah di Danau Maninjau.
“Sebelum ikan-ikan di sini mati masal, seperti kejadian di Maninjau, sebaiknya Pemda dan Pemprov Sumbar mulai memikirkan dan mengambil kebijakan terhadap pencemaran di Singkarak ini, kini populasi bilih dan ikan lain yang sebelumnya jumlahnya sangat banyak itu sudah hampir habis, baru-baru ini ikan bilih sudah mulai banyak lagi, namun jumlahnya tidak sebanyak dulu lagi,” sebutnya.
Akibat berkurangnya populasi ikan andalan Danau Singkarak tersebut, tangkapan nelayan juga jauh berkurang dari waktu sebelumnya. H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar