"Sentul memang sangat jauh dari standar, butuh banyak perubahan," kata Pucuk Pimpinan Manajemen Drona SL penyelenggara MotoGP Carmelo Ezpelata dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (20/5).
Bahkan, Carmelo mengatakan butuh pembangunan sirkuit baru dengan fasilitas dan infrastruktur yang lengkap atau 'menyulap' Sentul agar bisa menyelenggarakan MotoGP pada 2017. "Lebih baik membangun sirkuit baru atau mentransformasikan Sentul menjadi lebih baik," kata Carmelo.
Pria berkebangsaan Spanyol tersebut menekankan, hal paling utama yang harus diperhatikan dalam pengembangan sirkuit ialah keselamatan dan keamanan untuk para pembalap. "Yang terpenting adalah keamanan untuk para pembalap. Sangat penting untuk meningkatkan kualitas sirkuit," kata Carmelo.
Sementara itu Direktur Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto tak menyangkal, Sentul masih memerlukan banyak perbaikan mengingat dibangun pada era 90-an. "Sentul ini kan dibuat tahun 90-an. Tapi dengan bahasa kasarnya kita 'dikeroyokin' (mendapat sokongan dari Kemenpora, PP IMI, dan Kemenpar), saya yakin ini bisa," kata Tinton.
Tinton mengatakan Indonesia sudah memiliki modal sirkuit untuk menyelenggarakan MotoGP tanpa harus membangun dari awal. Sehingga hanya tinggal dikembangkan berbagai fasilitas dan infrastruktur dari sirkuit yang sudah ada.
"Dalam waktu dekat, satu bulan, kita buat tim kecil dan akan buat satu program yang memiliki tugas dan tanggung jawab. Kita sudah untung punya sirkuit, tinggal dimodifikasi untuk sesuai seluruh standar," kata Tinton.
Indonesia berpeluang besar menjadi tuan rumah kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia Motogp 2017 yang rencananya akan digelar di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat. Carmelo Ezpelata yang datang dari Spanyol bahkan sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, pihak Kemenpora, PP IMI Pusat serta perwakilan manajemen Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar