Pendiri Rumah Tahfiz Alquran Monash Institute, Dr. Mohammad Nasih menilai menguasai ilmu Alquran harus dilakukan secara serius. Tidak melulu mengandalkan teknologi.
Hal ini diungkapnnya menanggapi pernyataan Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla bacaan lantunan ayat suci Alquran di masjid tidak boleh memakai kaset.
"Bagus itu. Agar umat Islam rajin belajar mengaji. Selama ini, banyak Muslim tidak sadar, bahwa sesungguhnya penguasaan mereka kepada Alquran sangat rendah," ujar Nasih kepada ROL, Senin malam (8/6).
Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta ini menjelaskan hanya 40 persen saja umat Islam di Indonesia yang bisa baca Alquran. Hanya empat persen saja yang bisa baca dengan tajwid. Dan hanya 0,8 persen saja yang bisa membaca dengan benar dan sekaligus mengerti maknanya.
"Pelarangan ini harus diikuti denga kebijakan nyata untuk mencerdaskan umat," Jelas Nasih.
Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta ini menjelaskan hanya 40 persen saja umat Islam di Indonesia yang bisa baca Alquran. Hanya empat persen saja yang bisa baca dengan tajwid. Dan hanya 0,8 persen saja yang bisa membaca dengan benar dan sekaligus mengerti maknanya.
"Pelarangan ini harus diikuti denga kebijakan nyata untuk mencerdaskan umat," Jelas Nasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar