Terkait dugaan adanya persekusi Kota Solok, Ketua LKAM Solok,H.Rusli Kathib Suleman menegaskan, masyarakat Kota Solok masih menerima dr Fiera Lovita sebagai anak kemenakan.
Namun, pihak kaum adat masih tetap menuntut pihak kepolisian memperoses dr Fiera secara hukum karena diduga telah merusak nama baik Kota Solok ditingkat lokal maupun nasional.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Bundo kanduang Kota Solok,Milda Murniati. Menurutnya Kota Solok merupakan daerah yang memegang teguh kehidupan bermasyarakat yang sesuai dengan falsafah Minangkabau,yakni Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah.
Hingga saat ini kehidupan bermasyarakat,maupun kantibmas di Kota Solok dalam keadaan aman dan kondusif,tidak sperti apa yang diberitakan dimedia nasional maupun media sosial.
“Karena kepintaran dr Fiera Lovita memutarbalikan fakta,Kota Solok yang kondisinya aman,justru dimata nasional menjadi kota yang menakutkan,penuh terror dan tak layak untuk dikunjungi. Untuk itu kita tetap menuntut pihak Kepolisian mengusut tuntas kasus ini.”ujar Milda Murniati.
Sedangkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solok Afrizal Thaib mengatakan, bahwa ia telah mengkonfirmasi seluruh ormas Islam yang ada di Kota Solok. Dan tak ada satupun diantara mereka yang telah melakukan persekusi terhadap dr Fiera Lovita.
Hal yang mengejutkan justru datang dari Wakapolres Solok Kota,Kompol Sumintak. Menurutnya sesaat setelah dilakukan mediasai antara Kapolres Solok,Ormas Islam dan dr Fiera Lovita, sang dokter sempat curhat dan mengatakan ingin pindah tugas ke Jakarta dengan alasan suaminya berdomisili di Jakarta.
“dr Fiera Lovita ingin mengembangkan karirnya di Jakarta atau di Bali,”kata Kompol Sumintak.h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar