K17-11 | Glori K. Wadrianto | Selasa, 21 Juni 2011 | 16:47 WIB
Dibaca: 1893
Komentar: 0
K17-11Dua ular Sanca pemangsa ternak ayam ditangkap warga.
PAMEKASAN, KOMPAS.com — Sepekan terakhir, warga RT 1 RW 5 Desa Bagandan, Kecamatan Pamekasan, diresahkan dengan banyaknya ternak ayam yang hilang. Hilangnya ternak mereka terjadi secara misterius. Bahkan, kehilangan itu terjadi pada siang dan malam hari.
Ditengarai, hilangnya ternak tersebut karena dimangsa ular. Sejak kemarin warga mengerahkan pawang ular untuk menangkap keberadaan hewan pemangsa tersebut. Hasilnya, pada Selasa (21/6/2011), dua ular yang berada di pemakaman desa setempat berhasil ditangkap.
Penangkapan itu, menurut Bustami (45), dilakukan oleh empat pawang muda, yaitu Fathor Rosi, Abdillah Triyanto Aziz, Heri Santoso, dan Hendra Sulistio. "Sebelumnya ternak kami sering hilang misterius. Kami khawatir kalau tidak ditangkap, kedua ular tersebut akan menghabiskan ternak ayam yang lebih banyak," ujar Bustomi.
Kedua ular yang beratnya mencapai 20 kilogram dan panjangnya 3 meter itu, saat ditangkap, tengah berebut bangkai ayam. "Kedua ular itu berkelahi berebut bangkai ayam dan langsung kami tangkapbareng-bareng," kata Fathorrosi.
Saat itu keempatnya sengaja berburu biawak yang juga sering memakan ternak ayam di sungai di sebelah pemakaman desa setempat. Setelah ditangkap, kedua ular itu langsung dibawa pulang ke rumah Fathorrosi. Agar tidak bisa melarikan diri, kedua ular tersebut dibuatkan kandang khusus dari bambu.
Menurut Fathorrosi, kedua ular tersebut akan dijual. Kini, kondisi kedua ular tersebut mengalami luka-luka di sepanjang ekornya karena selama dikurung keduanya masih saling berkelahi. Ular yang berdiameter 15 cm itu menjadi tontonan warga dan anak-anak yang kebetulan sedang libur sekolah.
Ditengarai, hilangnya ternak tersebut karena dimangsa ular. Sejak kemarin warga mengerahkan pawang ular untuk menangkap keberadaan hewan pemangsa tersebut. Hasilnya, pada Selasa (21/6/2011), dua ular yang berada di pemakaman desa setempat berhasil ditangkap.
Penangkapan itu, menurut Bustami (45), dilakukan oleh empat pawang muda, yaitu Fathor Rosi, Abdillah Triyanto Aziz, Heri Santoso, dan Hendra Sulistio. "Sebelumnya ternak kami sering hilang misterius. Kami khawatir kalau tidak ditangkap, kedua ular tersebut akan menghabiskan ternak ayam yang lebih banyak," ujar Bustomi.
Kedua ular yang beratnya mencapai 20 kilogram dan panjangnya 3 meter itu, saat ditangkap, tengah berebut bangkai ayam. "Kedua ular itu berkelahi berebut bangkai ayam dan langsung kami tangkapbareng-bareng," kata Fathorrosi.
Saat itu keempatnya sengaja berburu biawak yang juga sering memakan ternak ayam di sungai di sebelah pemakaman desa setempat. Setelah ditangkap, kedua ular itu langsung dibawa pulang ke rumah Fathorrosi. Agar tidak bisa melarikan diri, kedua ular tersebut dibuatkan kandang khusus dari bambu.
Menurut Fathorrosi, kedua ular tersebut akan dijual. Kini, kondisi kedua ular tersebut mengalami luka-luka di sepanjang ekornya karena selama dikurung keduanya masih saling berkelahi. Ular yang berdiameter 15 cm itu menjadi tontonan warga dan anak-anak yang kebetulan sedang libur sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar