Rinawati: Dia Terus Memaksa, Sampai Anus Saya Berdarah
Baban Gandapurnama - detikBandung
Bandung - Rinawati (31) yang berniat wisata ke Malaysia tak menyangka bakal berurusan dengan polisi saat tiba di Indonesia. Ia diketahui menyelundupkan 435 gram narkotik jenis heroin di dalam organ tubuh.
Ibu satu anak asal Ponorogo, Jatim, ini berkisah pada 11 Juni 2011 pergi dari Surabaya ke Bandung. Lalu ia berangkat ke Malaysia melalui Bandara Husein Satranegara menggunakan pesawat Air Asia.
"Saya pergi bareng teman, Tania, ke Malaysia. Yang mengurus bikin paspor di Surabaya itu rekan Tania bernama Vivian," ujar Rinawati kepada wartawan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (21/6/2011).
Dia menjelaskan, Tania mengajak ditemani ke Malaysia untuk jalan-jalan. Karena saat itu Rinawati lagi butuh uang, lalu Tania menawarkan bakal dikenalkan kenalannya di Malaysia yang berduit. Akhirnya Rinawati bersedia berangkat ke Negeri Jiran.
"Di Malaysia, saya dikenali oleh pria berinisial H yang merupakan warga Nigeria. Saya diminta menemani H," ungkapnya.
Lima hari Rinawati berada di Malaysia. Saat hendak pulang ke Indonesia pada 16 Juni 2011 lalu, tentu saja dia menagih janji H yang bakal membekali uang.
"Tapi saat ketemuan di apartemen dekat Hotel Sun In Malaysia, saya harus menuruti kemauan H. Bila tidak, saya tidak bakal diberi tiket pesawat untuk pulang. Ya sudah, terpaksa dituruti," kisah Rinawati.
Di apartemen itu, ungkap dia, sudah ada wanita berinisial S. Memang saat di Malaysia itu, Rinawati sudah berkenalan dengan S.
"H memaksa saya untuk menelan sejumlah kapsul. Memang waktu itu saya telan. Karena sudah enggak kuat, H memaksa saya menelan beberapa kapsul lagi," ungkapnya yang melihat S menelan juga kapsul berisi heroin itu.
Kapsul itu dibalut plastik antisobek. Tidak hanya itu, H yang diduga kuat pemilik heroin dan salah satu pemain jaringan narkotik internasional ini kembali bertindak brutal. H memasukan secara paksa 9 kapsul ukuran sedang ke dalam anus dan satu kapsul ukuran besar terbalut kondom ke vagina Rinawati.
"Dia terus memaksa, sampai anus saya berdarah," ungkapnya sembari menutup wajah.
Singkat cerita, pada 16 Juni itu Rinawati dan S kembali ke Indonesia melalui Badara Husein Sastranegara, Kota Bandung. Saat tiba di bandara tersebut, S memilih memisahkan diri bersamanya. Petugas Bea Cukai Bandung di bandara itu mencurigai Rinawati. Akhirnya petugas berhasil menggagalkan penyelundupan heroin yang disimpan Rinawati di organ tubuh.
Baban Gandapurnama - detikBandung
Ibu satu anak asal Ponorogo, Jatim, ini berkisah pada 11 Juni 2011 pergi dari Surabaya ke Bandung. Lalu ia berangkat ke Malaysia melalui Bandara Husein Satranegara menggunakan pesawat Air Asia.
"Saya pergi bareng teman, Tania, ke Malaysia. Yang mengurus bikin paspor di Surabaya itu rekan Tania bernama Vivian," ujar Rinawati kepada wartawan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (21/6/2011).
Dia menjelaskan, Tania mengajak ditemani ke Malaysia untuk jalan-jalan. Karena saat itu Rinawati lagi butuh uang, lalu Tania menawarkan bakal dikenalkan kenalannya di Malaysia yang berduit. Akhirnya Rinawati bersedia berangkat ke Negeri Jiran.
"Di Malaysia, saya dikenali oleh pria berinisial H yang merupakan warga Nigeria. Saya diminta menemani H," ungkapnya.
Lima hari Rinawati berada di Malaysia. Saat hendak pulang ke Indonesia pada 16 Juni 2011 lalu, tentu saja dia menagih janji H yang bakal membekali uang.
"Tapi saat ketemuan di apartemen dekat Hotel Sun In Malaysia, saya harus menuruti kemauan H. Bila tidak, saya tidak bakal diberi tiket pesawat untuk pulang. Ya sudah, terpaksa dituruti," kisah Rinawati.
Di apartemen itu, ungkap dia, sudah ada wanita berinisial S. Memang saat di Malaysia itu, Rinawati sudah berkenalan dengan S.
"H memaksa saya untuk menelan sejumlah kapsul. Memang waktu itu saya telan. Karena sudah enggak kuat, H memaksa saya menelan beberapa kapsul lagi," ungkapnya yang melihat S menelan juga kapsul berisi heroin itu.
Kapsul itu dibalut plastik antisobek. Tidak hanya itu, H yang diduga kuat pemilik heroin dan salah satu pemain jaringan narkotik internasional ini kembali bertindak brutal. H memasukan secara paksa 9 kapsul ukuran sedang ke dalam anus dan satu kapsul ukuran besar terbalut kondom ke vagina Rinawati.
"Dia terus memaksa, sampai anus saya berdarah," ungkapnya sembari menutup wajah.
Singkat cerita, pada 16 Juni itu Rinawati dan S kembali ke Indonesia melalui Badara Husein Sastranegara, Kota Bandung. Saat tiba di bandara tersebut, S memilih memisahkan diri bersamanya. Petugas Bea Cukai Bandung di bandara itu mencurigai Rinawati. Akhirnya petugas berhasil menggagalkan penyelundupan heroin yang disimpan Rinawati di organ tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar