PAINAN, HALUAN — Jembatan Painan Timur, Kota Painan semenjak Kamis (23/6) dinyatakan tidak bisa dilewati kendaraan. Pasalnya sebagian pondasi jembatan runtuh dan tergerus arus sungai Batang Painan, setelah kawasan tersebut diguyur hujan deras malam Rabu (22/6).
Tanah pondasi jembatan tampak ada yang runtuh, kemudian tanah di belakang pondasi mengalami longsor dan terbentuk rongga besar dan menganga. Sebelum ada perbaikan disekitar pondasi menjadi tumpuan air. Menurut keterangan warga setempat kerusakan pondasi jembatan itu terjadi pada pukul 20.00 WIB Rabu.
“Setelah terjadi hujan deras semenjak sore hingga malam mengakibatkan debit air sungai meningkat, kemudian air menggerus tanah dan pondasi jembatan Painan Timur,” kata Kepala Dinas PU Pessel, Ir Ichsanusataruddin di Painan.
Menurutnya, setelah ditinjau Dinas PU maka secara tekhnis pasca terjadinya kerusakan pada pondasi jembatan tersebut direkomendasikan untuk tidak menggunakan jembatan penghubung Perumnas Painan Timur dengan Kota Painan.
“Dijembatan itu kini telah dipasang tanda larangan untuk tidak dilewati. Jembatan ini sangat berbahaya dilewati kendaraan, karena gerusan air yang masih terjadi dan kondisi jembatan memprihatinkan. Bisa bisa jembatan runtuh,” kat Ichsanusataruddin.
Pemerintah setempat telah menurunkan alat berat berupa ekskavator untuk mengalihkan aliran air sungai. “Setelah aliran air sungai di alihkan maka akan menghindari kerusakan pondasi dan tanah disekitar jembatan. Perbaikan jembatan ini akan diselesaikan dengan cepat,” kata Ichsan.
Sementara itu warga Perumnas dan kawasan Timbulun harus menggunakan jalur lain bila ingin ke pusat kota atau untuk keperluan lain. “Kini saya harus melewati jalan yang menyisiri Batang Painan untuk kesekolah. Jaraknya memang agak jauh,” ujar Nita (14), pelajar SLTP 1 Painan. (h/har)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar