Tri Wahono | Selasa, 21 Juni 2011 | 14:14 WIB
Dibaca: 9174
Komentar: 27
KOMPAS.com — Sekitar dua tahun yang lalu ketika telepon genggam berbasis Android resmi masuk di Indonesia untuk kali pertama, harganya masih sangat mahal dan produknya pun masih langka.
Sekarang keadaannya sudah sangat berbeda. Banyak vendor, baik lokal maupun luar, memasarkan berbagai macam handset berbasis Android di Indonesia. Harga dan jenisnya pun bervariasi, mulai dari yang low-end berharga di bawah Rp 1 juta, hingga yang high-end dengan harga di atas Rp 5 juta.Fenomena yang menarik adalah handset Android berharga murah. Dengan masuknya berbagai jenis handset murah berbasis Android di Indonesia, Android makin menyentuh para konsumen yang berdaya beli rendah, seperti mahasiswa. Masyarakat pun sekarang makin mudah untuk mencoba berbagai teknologi baru yang disajikan oleh Android karena harganya yang makin terjangkau dan jenisnya yang semakin beragam.
Handset Android dengan segala daya tariknya berpotensi menggeser pasar telepon genggam yang ada di Indonesia saat ini. Bukan tidak mungkin produk ini akan menjadi handset "sejuta umat" berikutnya di Indonesia.
Hal ini tentu membuka peluang baru bagi para pengembang aplikasi mobile yang ingin menargetkan pasar lokal. Ditambah dengan dukungan sistem pembayaran aplikasi berbayar dan berbagai jenis jasa mobile advertising yang tersedia, para pengembang aplikasi mempunyai banyak opsi untuk menjual aplikasi Android yang mereka kembangkan.
Kesempatan untuk menghasilkan pemasukan dari mengembangkan aplikasi Android pun semakin terbuka lebar bagi para pengembang lokal. Salah satu kesempatan baik yang bisa dimanfaatkan untuk menjual dan memperkenalkan karya mereka ke dunia luar adalah dengan mengikuti berbagai kompetisi. Salah satu yang sedang berlangsung saat ini adalah kompetisi pengembangan aplikasi Android yang diselenggarakan IDBYTE bersama Qualcomm dan HTC, "IDBYTE Android Mobile Applications Development Competition".
Kompetisi ini mengajak para pengembang aplikasi mobile lokal, terutama yang berbasis Android, untuk mengajukan karya terbaik mereka, khususnya yang bertema pariwisata. Para pengembang aplikasi Android lokal bisa memanfaatkan momentum ini untuk membuat dan memasarkan aplikasi mereka ke pasar yang lebih luas. Yang diperlukan hanyalah kemauan, kerja keras, dan kreativitas sehingga momentum ini bisa dioptimalkan demi kemajuan industri digital Indonesia.
Penulis: Firman Nugraha, salah satu penulis di TeknoJurnal.com (online magazine tentang perkembangan industri IT di Indonesia dan dunia) yang juga adalah seorang programmer aplikasiweb dan mobile.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar