Jakarta - Singgalang
Penjualan properti di Singapura tetap banyak diburu oleh orang-orang asing tak terkecuali orang-orang kaya Indonesia. Diperkirakan 50% lebih transaksi properti seperti apartemen, di Negeri Singa itu dibeli oleh para pemilik uang asal Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Federation Inter nationals des Administra teurs de Bien-Conselis Immo biliers (FIABCI) Asia Pasifik, Teguh Satria kepada detik Finance, Selasa (21/6). FIAB CI merupakan kumpulan pengembang properti se-Asia Pasifik.
“Kalau Singapura seba gian yang membeli foreigner, orang Indonesia dominan yang membeli disana. Mung kin di atas 50% adalah pem belinya orang Indonesia. Ada banyak alasan, Singapura memberikan kepastian hu kum, kenyamanan tinggal disana, jangka waktu kepe milikan sampai 90 tahun,” kata Teguh.
Teguh mengatakan secara mendasar suplai apartemen di Singapura sangat terbatas sehingga harganya sangat mahal bisa mencapai 10 sampai 11 kali lipat dari harga hunian apartemen di Indonesia.
Harga apartemen di Singa pura untuk kelas menengah ke bawah saja sudah menca pai 2000 dolar Singapura per meter persegi, sementara apartemen menengah atas berkisar 2000-4000 dolar Singapura dengan berbagai ukuran.
“Harganya sudah cukup tinggi karena terbatas, 10-11 kali lipat, disini lebih murah. Kalau beli 1 meter di Si ngapura, kalau disini bisa beli 10 meter. Atau beli 1 apartemen di Singapura bisa beli 10 apartemen di Indonesia,” katanya.
Selain Singapura, properti Australia, California dan Los Angeles dan KL Malaysia itu juga banyak dibeli orang Indonesia.
Teguh mengatakan Singa pura menempati posisi ter tinggi karena sangat dekat dengan Indonesia. Kemudian disusul kota-kota di Australia seperti Perth, Melbourne dan Sydney.
Menurut Teguh, jika peme rintah Indonesia membuka diri dengan membebaskan kepemilikan properti oleh orang asing maka setidaknya ekspansi pembelian properti orang Indonesia ke luar ne geri bisa diimbangi adanya pembelian properti orang asing di dalam negeri.
Tren memberikan kesem patan orang asing memiliki properti rupanya ditangkap juga oleh Malaysia. Kini Nege ri Jiran itu mulai memberikan kemudahan bagi orang asing untuk membeli pro perti.
“Peluang itu ditangkap oleh Kuala Lumpur, yang banyak menarik orang Timur Tengah seperti Irak, Iran. Mereka (Malaysia) ada yang namanya (program) my se-cond home di Malaysia,” jelas nya. (*) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar