Ilustrasi
MEDAN, KOMPAS.com — Personel Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Sumatera Utara Brigadir Kepala Polisi Doli Fransiskus tewas dengan menembakkan peluru ke kepala, Selasa (26/7/2011) sore.
Informasi yang didapatkan di Mapolda Sumatera Utara (Mapolda Sumut) di Medan, Brigadir Kepala (Bripka) Doli melakukan bunuh diri di rumah mertuanya di Jalan Pringgan Medan.
Mendengar tembakan tersebut, pihak keluarga berupaya membawa Bripka Doli ke RS Herna di Jalan Majapahit Medan untuk menyelamatkan nyawanya. Namun sebelum sampai ke RS Herna, anggota Polri tersebut telah meninggal dunia.
Untuk menjalani otopsi, petugas Polsekta Medan Baru yang tiba di RS Herna membawa jenazah Bripka Doli ke RS Pirngadi di Jalan HM Yamin, Medan.
Kasubdit III Direktorat Reserse Umum Polda Sumut Komisaris Andry Setiawan yang dihubungi pada Selasa malam membenarkan kabar peristiwa bunuh diri tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, pihaknya menduga aksi bunuh diri itu terjadi karena adanya masalah keluarga. Namun, Komisaris Andry Setiawan belum menjelaskan masalah keluarga yang dialami personel Direktorat Reserse Umum Polda Sumut tersebut.
Dugaan tersebut muncul karena Bripka Doli menuliskan surat yang berisi pamit untuk istrinya yang diketahui dari namanya. Dalam pesan singkat (SMS) yang dikirim Andry Setiawan, disebutkan bahwa Bripka Doli menuliskan kata-kata, "Abang masih mencintai kam (kamu) dek sama Ezer. Maafkan Abang, ya. Abang pergi."
Informasi yang didapatkan di Mapolda Sumatera Utara (Mapolda Sumut) di Medan, Brigadir Kepala (Bripka) Doli melakukan bunuh diri di rumah mertuanya di Jalan Pringgan Medan.
Mendengar tembakan tersebut, pihak keluarga berupaya membawa Bripka Doli ke RS Herna di Jalan Majapahit Medan untuk menyelamatkan nyawanya. Namun sebelum sampai ke RS Herna, anggota Polri tersebut telah meninggal dunia.
Untuk menjalani otopsi, petugas Polsekta Medan Baru yang tiba di RS Herna membawa jenazah Bripka Doli ke RS Pirngadi di Jalan HM Yamin, Medan.
Kasubdit III Direktorat Reserse Umum Polda Sumut Komisaris Andry Setiawan yang dihubungi pada Selasa malam membenarkan kabar peristiwa bunuh diri tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, pihaknya menduga aksi bunuh diri itu terjadi karena adanya masalah keluarga. Namun, Komisaris Andry Setiawan belum menjelaskan masalah keluarga yang dialami personel Direktorat Reserse Umum Polda Sumut tersebut.
Dugaan tersebut muncul karena Bripka Doli menuliskan surat yang berisi pamit untuk istrinya yang diketahui dari namanya. Dalam pesan singkat (SMS) yang dikirim Andry Setiawan, disebutkan bahwa Bripka Doli menuliskan kata-kata, "Abang masih mencintai kam (kamu) dek sama Ezer. Maafkan Abang, ya. Abang pergi."
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar