Mohammad Resha Pratama - detiksport
Getty Images/Paul Gilham
Ferrari tak pelak adalah tim paling banyak menghantarkan pembalapanya jadi juara. Sejak balapan F1 dimulai pada sekitar setengah abad lalu, 'Kuda Jingkrak' punya 15 titel juara di kelas pembalap dan 15 di kelas konstruktor.
Sementara itu di bawah Ferrari yang masih eksis hingga saat ini adalah Renault yang delapan kali pembalapnya jadi juara serta Mercedes enam kali. Untuk kelas konstruktor ada McLaren yang 12 kali jadi juara.
Banyak pembalap legendaris yang pernah menggeber mobil bermesin buatan Ferrari dan Mercedes, yakni Michael Schumacher, Alain Prost, Nelson Piquet, dan Ayrton Senna.
Maka muncul anggapan jika pembalap F1 belum sahih dijuluki Legend jika ia belum bergabung ke salah satu tim yang menggunakan mesin itu. Hal yang mana juga kini tengah diarahkan kepada Vettel yang namanya tengah menanjak usai menjadi juara dunia tahun lalu bersama Red Bull.
Masa depan Vettel di 'Banteng Merah' terus diusik dengan pemberitaan bahwa ia mungkin saja hengkang ke Ferrari atau McLaren. Sampai saat ini Vettel nyatanya tak terganggun dengan isu dan menilai lebih nyaman berada di Red Bull ketimbang harus pindah hanya untuk mengejar status 'legenda' itu.
"Mari kita perjelas saja. Memenangi balapan itu tidak mudah;menjadi juara dunia begitupun - di tim manapun. Saya merasa sangat bahagia di Red Bull," terang Vettel kepada Planet F1.
"Jelas Ferrari dan Mercedes besar karena punya banyak legenda, namun sekarang saya tidak ikut dalam mitos tersebut. Apa yang terpenting bagi saya adalah ketika saya kembali dari trek dan berkaca di kamar hotel, saya ingin bisa bilang, 'Ya, ini saya dan saya puas dengan diri saya'," tambah pembalap berusia 23 tahun itu.
"Usai Abu Dhabi (seri terakhir di mana ia jadi juara musim lalu), saya merasa senang mengetahui jika saya tidak harus membuktikan apa-apa lagi soal kemampuan saya," lugasnya.
Musim lalu Vettel menahbiskan dirinya jadi juara dunia termuda di seri terakhir melewati Fernando Alonso. Di musim ini dengan enam kemenangan dari delapan seri yang telah berlalu, rasa-rasanya gelar juara tak jauh dari pemuda yang dijuluki 'Baby Schumi' itu.
( mrp / mrp )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar