GEMPA 6 SR
PADANG, HALUAN — Masyarakat Sumbar kembali dikagetkan guncangan gempa sekitar pukul 07.16 WIB, Kamis (4/8). Akibatnya, sebagian besar warga yang berada dalam rumah berhamburan ke luar ruangan, tak terkecuali bagi peserta Pesantren Ramadan, yang juga ikut berhamburan ke luar masjid. Namun tidak ada aktivitas pengungsian yang dilakukan warga.
Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan 6,0 SR tersebut berpusat di 37 kilometer barat daya Muko Muko Bengkulu. Lokasi gempa berada di 2.88 LS - 100.97 BT dengan kedalaman 28 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Selain dirasakan warga Muko Muko, dan sebagian warga Jambi, gempa ini juga dirasakan di sejumlah kawasan di Sumbar, seperti Kota Padang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Payakumbuh, Pariaman, Padang Pariaman, Padangpanjang, Pesisir Selatan dan sejumlah kawasan lainnya.
Pemantauan Haluan, akibat guncangan itu di sepanjang kawasan Jalan Proklamasi masyarakat berlarian ke luar rumah, dan ada juga berdiri di tepi jalan raya untuk melihat kondisi yang terjadi.
Kemudian seluruh siswa yang tengah melakukan aktivitas pesantren Ramadan yakni di Masjid Ganting, dan Musla Tasdiq langsung berhamburan keluar, dan meninggalkan ruangan tersebut guna menyelamatkan diri.
Salah seorang pelajar Silvia (17) mengatakan, saat itu ia tengah mengikuti pesantren Ramadan di Musala Tasdiq bersama dengan temannya. Kemudian merasakan lampu bergoyang dengan kuat, sehingga keluar dari ruangan tersebut sambil menyebut ada gempa.
“Saya bersama teman langsung berhenti belajar dan keluar dari mushala. Setelah beberapa saat kemudian merasa telah aman kami pun kembali ke mushala untuk melanjutkan pelajaran,” kata Silvia.
Sementara itu keluarga dan pasien di Rumah Sakit M Djamil Padang terpaksa keluar ruangan akibat getaran gempa bumi yang cukup kuat itu. Meski kondisi sakit, mereka enggan bertahan di ruangan. Sebagian besar keluarga pasien memilih duduk di ruang terbuka menghindari ancaman reruntuhan gedung. Ada yang memilih pulang lebih awal karena takut akan ada gempa susulan lebih besar lagi.
Pakar Gempa Badrul Mustafa menilai, gempa tersebut merupakan gempa susulan atas gempa 25 Oktober 2010 lalu yang menyebabkan tsunami di Mentawai. Meski pusat gempa kali ini berada di Mukomuko Bengkulu, tapi kawasan itu sangat dekat dengan segmen lempeng Pagai dan Sipora di Mentawai.
“Gempa itu bisa menyebar kemana-mana, apalagi jika didukung energi gempa yang besar. Jadi, tidak heran jika gempa pagi kemarin juga dirasakan oleh warga Payakumbuh dan lainnya,” ujar Badrul.
Sementara Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Taufik Gunawan mengungkapkan, gempa ini terjadi dikarenakan adanya pergeseran lempengan yang terus terjadi. Namun, gesekan ini tidak terlalu kuat.
“Gempa bumi hingga saat ini belum bisa diprediksi dan tempat kedudukan gempa sering terjadi di dekat lempengan dan patahan. Kemudian faktor tsunami akibat gempa bumi harus diatas tujuh,” ujar Taufik
Sebelumnya, gempa berkekuatan 4,9 SR terjadi di Mentawai pada tanggal 3 Agustus 2011, sekitar pukul 21.35 WIB. Gempa ini berpusat di laut 77 kilometer barat daya Pagai Selatan, dengan kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami. Namun gempa itu tidak dirasakan warga Kota Padang, dan hanya dirasakan sebagian kecil warga Mentawai.
Pada tanggal 1 Agustus 2011, gempa 5,3 SR sekitar pukul 06.56 WIB yang berpusat 79 kilometer Timur Laut Tanahmasa-Sumatera Utara juga dirasakan oleh sebagian warga di Sumbar, seperti di Air Bangis Pasaman Barat, Lubuk Basung, Padang Panjang, Pariaman, Padang Pariaman dan sebagian kecil warga Kota Padang.
Rusak Gedung DPRD
Karena jaraknya dekat dari pusat gempa, guncangan cukup kuat terasa di Kabupaten Mukomuko. Bahkan merusak gedung DPRD setempat. Jaringan listrik dan internet sempat terputus.
“Kerusakan itu terjadi dengan `plafon` gypsum di ruang rapat DPRD serta beberapa keretakan di bagian tangga gedung,” kata Sekretaris DPRD Kabupaten Mukomuko, Nurngubaidi di Mukomuko, kemarin.
Selain plafon, beberapa bagian dinding tangga juga mengalami keretakan, termasuk lantai dasar juga mengalami pergeseran atau sedikit turun setelah kejadian gempa bumi yang mengguncang daerah ini.
Namun, kata dia, sekretariat belum bisa memastikan dan merinci panjang dan lebar plafon gypsum yang mengalami kerusakan, termasuk beberapa bagian dinding yang berada di tangga kantor tersebut yang retak. (h/wan/nas/ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar