DUBAI, KOMPAS.com - Kapal perang Turki akan mengawal kapal bantuan negeri itu menuju Jalur Gaza, untuk melindungi mereka dari kapal Israel, kata Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, Kamis (8/9/2011) malam.
"Kapal perang Turki akan diberi tugas melindungi kapal Turki yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza," kata Erdogan kepada stasiun televisi Al-Jazeera.
"Untuk sekarang ini, kami takkan lagi membiarkan kapal ini jadi sasaran serangan Israel, seperti yang terjadi pada flotilla Freedom, sebab kini Israel harus berhadapan dengan reaksi yang sesuai," ia memperingatkan.
Erdogan merujuk kepada bentrokan 31 Mei tahun lalu, ketika personel pasukan komando Israel naik ke enam kapal dalam armada bantuan di perairan internasional dalam upaya mencegahnya melanggar blokade Israel atas Jalur Gaza.
Tentara Israel menewaskan delapan warga negara Turki dan satu wargan egara Amerika-Turki di kapal Mavi Marmara dalam bentrokan setelah serdadu Israel naik ke kapal tersebut. Peristiwa itu menyulut pertikaian diplomatik antara kedua negara sehingga hubungan mereka mencapai titik perpecahan.
"Turki akan bersikap tegas mengenai haknya untuk memantau perairan wilayah di bagian timur Laut Tengah," tambah Erdogan.
Ankara juga telah melakukan beberapa tindakan guna mencegah Israel secara sepihak mengeksploitasi sumber daya alam di wilayah itu, katanya.
PBB pekan lalu menyiarkan laporan, yang mengutuk campur tangan Israel tahun lalu, tapi menyatakan blokade itu sendiri "sah".
Ankara mengusir duta besar Israel dan membekukan semua hubungan militer, termasuk kontrak perdagangan yang berkaitan dengan pertahanan, sebagai pembalasan atas penolakan Israel untuk minta ma’af atas serangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar