Pejuang Taliban, ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Satu dekade peristiwa teror 9/11 yang meruntuhkan menara kembar WTC di New York berdampak buruk bagi pasukan AS di Wardak, Afghanistan. Tepat pada hari perayaan, sebuah truk yang dikemudikan Taliban menyerang markas AS di sebelah timur Afghanistan.
Bom meledak dan melukai 80 tentara dan dua warga sipil Afghanistan tewas. Mantan anggota parlemen AFghanista yang memiliki klinik kesehatan di lokasi ledakan, Roshana Wardak, mengatakan ledakan truk menghancurkan bangunan terdekat.
Taliban sudah mengaku bertanggungjawab atas serangan ini. Serangaan dilakukan lewat pembom bunuh diri. Dia meledakkan diri di dalam truk yang membawa kayu bakar, demikian klaim NATO.
Pengeboman terjadi selang beberapa jam setelah Taliban bertekad terus memerangi pasukan AS di Afghanistan. Taliban juga mengklaim aksi mereka tidak terkait peristiwa 9/11.
Dalam pernyataan persnya, Taliban menuding AS yang memanfaatkan peristiwa 9/11 untuk menginvasi Afghanistan. Taliban juga mengatakan komunitas internasional bertanggungjawab atas tewasnya ribuan warga Afghanistan selama invasi ini. Bandingkan dengan tiga ribu warga AS yang tewas di WTC.
Presiden AS Barack Obama mengatakan terus mengurangi prajurit AS di Afghanistan. Dari yang saat ini berjumlah 100 ribu secara perlahan-lahan. Sampai dengan tahun depan akan dipulangkan 33 ribu serdadu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar