Gadis bernama Baraa Melhem itu kepada polisi mengatakan ayahnya hanya mengeluarkan dia di malam hari sehingga dia bisa membersihkan rumah.
"Manusia adalah monster," kata Melhem menirukan kata-kata ayahnya.
Sang ayah, yang memegang paspor Israel, kemudian diserahkan kepada pemerintah Israel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Seorang juru bicara kepolisian Israel mengatakan sang ayah kejam itu mulai disidangkan pada Rabu (25/1).
Kepada Radio Suara Palestina, Melhem menceritakan pada saat dirinya berusia 11 tahun ayahnya mulai mengurungnya di dalam toilet.
Selanjutnya dia tidak diperbolehkan pergi ke sekolah atau menemui ibunya yang sudah bercerai dengan sang ayah.
Dipukuli
Seorang pekerja sosial Hala Shreim mengatakan Melhem juga kerap dipukuli menggunakan tongkat dan hanya diberi selembar selimut untuk menghangatkan tubuhnya."Kamar mandi itu luasnya hanya 1-1,5 meter persegi. Mirip sel penjara," kata Shreim.
Selain itu, kata Shreim, menurut pengakuan Melhem dia hanya diperkenankan mandi satu bulan sekali.
"Melhem hanya diperkenankan keluar kamar mandi pada pukul 1-4 dini hari," sambung Shreim.
Bahkan, lanjut Shreim, sang ayah kerap mendorong Melhem untuk melakukan bunuh diri.
Menurut kepolisian Palestina, ayah Melhem mengakui dia memang mengurung putrinya itu dan hanya memberinya makan roti.
Setelah bebas dari ayahnya, Melhem kini dipersatukan dengan sang ibu.
"Dia mengatakan pada saya, dia mencintai kehidupan dan harus hidup," kata Shreim menirukan Melhem.
(bbc/bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar