FOTO:
Bury - Sebuah kejadian menggelikan terjadi dalam pertandingan Bury versus Yeovil Town di kasta ketiga Liga Inggris, League One. Dua pemain Bury, Giles Coke dan Steven Schumacher, sempat terlibat drama seru perebutan tendangan penalti.
Saat menjamu Yeovil di Gigg Lane, Sabtu (21/1/2012), Bury mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-35. Sebabnya, Coke dilanggar pemain lawan di area terlarang.
Setelah wasit menunjuk titik putih, Coke yang tadi dilanggar kemudian mengambil bola dan berjalan ke tengah ke kotak penalti. Rupanya, dia ingin mengeksekusi sendiri tendangan 12 pas ini.
Tapi, keinginan gelandang 25 tahun itu mengeksekusi penalti tak direstui oleh Schumacher. Schumacher merasa lebih berhak karena dialah eksekutor penalti reguler di Bury. Kapten tim ini pun berlari mendekati Coke dan berupaya mengambil bola dari tangan rekannya itu.
Coke tak mau begitu saja mengalah. Dia bersikeras ingin mengeksekusi sendiri hadiah penalti ini. Schumacher yang awalnya berupaya membujuk secara halus pun lama-lama kehilangan kesabaran dan mencoba merebut bola secara paksa.
Drama rebutan bola ini (lihat videonya di sini) antara Coke dan Schumacher ini lama-lama berujung ke aksi saling dorong di antara keduanya. Mereka terlibat adu mulut sambil saling tarik baju.
Melihat dua rekannya bersitegang, Efe Sodje kemudian mencoba melerai. Tapi, Coke dan Schumacher tetap saja perang kata-kata meski bola telah ada di tangan Sodje. Baru setelah beberapa pemain Bury lainnya dan wasit turun tangan, ketegangan di antara keduanya mereda. Drama selama sekitar setengah semenit itu pun selesai.
Pada akhirnya, Schumacher-lah yang jadi "pemenang" dan menendang penalti. Untungnya, eksekusinya masuk dan mengubah skor jadi 3-1 untuk Bury.
"Saya meminta maaf secara pribadi kepada tim, kapten, manajer, dan ke suporter Bury," ungkap Coke setelah pertandingan, seperti dikutip Independent.
"Yang saya pikirkan adalah menaruh bola di titik putih lalu membuat skor jadi 3-1. Saya tidak akan minta maaf karena ingin menang, namun saya juga pesepakbola profesional dan sangat mengapresiasi keharusan untuk menghormati kapten dan manajer, bahkan saat emosi sedang meninggi," katanya.
Schumacher sendiri mengaku kaget dengan sikap Coke yang sempat ngotot ingin mengeksekusi penalti.
"Saya bilang 'saya eksekutor penalti'. Saya mengatakannya lagi sebelum pertandingan. Jadi, melihat dia mengambil bola dan kemudian jadi seperti itu mengecewakan," akunya.
( mfi / krs )http://www.detiksport.com
Saat menjamu Yeovil di Gigg Lane, Sabtu (21/1/2012), Bury mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-35. Sebabnya, Coke dilanggar pemain lawan di area terlarang.
Setelah wasit menunjuk titik putih, Coke yang tadi dilanggar kemudian mengambil bola dan berjalan ke tengah ke kotak penalti. Rupanya, dia ingin mengeksekusi sendiri tendangan 12 pas ini.
Tapi, keinginan gelandang 25 tahun itu mengeksekusi penalti tak direstui oleh Schumacher. Schumacher merasa lebih berhak karena dialah eksekutor penalti reguler di Bury. Kapten tim ini pun berlari mendekati Coke dan berupaya mengambil bola dari tangan rekannya itu.
Coke tak mau begitu saja mengalah. Dia bersikeras ingin mengeksekusi sendiri hadiah penalti ini. Schumacher yang awalnya berupaya membujuk secara halus pun lama-lama kehilangan kesabaran dan mencoba merebut bola secara paksa.
Drama rebutan bola ini (lihat videonya di sini) antara Coke dan Schumacher ini lama-lama berujung ke aksi saling dorong di antara keduanya. Mereka terlibat adu mulut sambil saling tarik baju.
Melihat dua rekannya bersitegang, Efe Sodje kemudian mencoba melerai. Tapi, Coke dan Schumacher tetap saja perang kata-kata meski bola telah ada di tangan Sodje. Baru setelah beberapa pemain Bury lainnya dan wasit turun tangan, ketegangan di antara keduanya mereda. Drama selama sekitar setengah semenit itu pun selesai.
Pada akhirnya, Schumacher-lah yang jadi "pemenang" dan menendang penalti. Untungnya, eksekusinya masuk dan mengubah skor jadi 3-1 untuk Bury.
"Saya meminta maaf secara pribadi kepada tim, kapten, manajer, dan ke suporter Bury," ungkap Coke setelah pertandingan, seperti dikutip Independent.
"Yang saya pikirkan adalah menaruh bola di titik putih lalu membuat skor jadi 3-1. Saya tidak akan minta maaf karena ingin menang, namun saya juga pesepakbola profesional dan sangat mengapresiasi keharusan untuk menghormati kapten dan manajer, bahkan saat emosi sedang meninggi," katanya.
Schumacher sendiri mengaku kaget dengan sikap Coke yang sempat ngotot ingin mengeksekusi penalti.
"Saya bilang 'saya eksekutor penalti'. Saya mengatakannya lagi sebelum pertandingan. Jadi, melihat dia mengambil bola dan kemudian jadi seperti itu mengecewakan," akunya.
( mfi / krs )http://www.detiksport.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar