DHARMASRAYA, Masa delapan tahun Kabupaten Dharmasraya sudah banyak kemajuan yang diperoleh. Daerah ini awalnya hanya digerakkan dengan modal dana Rp15 miliar, maka tahun 2012 ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Pada awal pemekaran dengan Pejabat Bupati pertama H.Ahmad Munawar (alm), hanya dengan dana Rp15 miliar Kabupaten Dharmasraya berjalan, tahun 2012 ini APBD Dharmasraya sudah mencapai Rp557 miliar,” kata Bupati Dharmasraya H. Adi Gunawan dalam Sidang Paripurna Istimewa memperingati HUT Dharmasraya ke-8, Sabtu (7/1). Sidang tersebut dibuka oleh Ketua DPRD Dharmasraya H.Rudy Hartono dan dihadiri Gubernur Sumbar yang diwakili Asisten I Setprov Bidang Pemerintahan H.Febri Erizon,SH, Bupati Dharmasraya H.Adi Gunawan, Wabup H.Syafruddin R, Wakil Ketua DPRD Rahmanizar dan Budy Sanjaya, tokoh masyarakat M.Sayuti Dt.Rajo Pangulu, Kepala SKPD serta undangan lainnya. Menurut Adi Gunawan, dari APBD yang berjumlah Rp557 milira itu, 54 persen digunakan untuk belanja publik dan 46 persen lagi untuk belanja pegawai. Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2011 mencapai Rp34 miliar. Tahun ini ditargetkan Rp45 miliar. “Mudah-mudahan tercapai,”harap bupati. Selain itu, kualitas pendidikan terus ditingkatkan, seiring peningkatan kualitas tenaga pengajar. Begitu juga masalah kesehatan yaitu peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Sedangkan untuk masalah ke-PU-an terus melakukan peningkatan infrastruktur jalan. Mulai tahun 2011, Pemkab Dharmasraya bersama DPRD banyak menganggarkan perbaikan jalan usaha tani atau anggaran-anggaran yang langsung menyentuh masyarakat. Delapan tahun berjalan pemerintahan Dharmasraya, kata Adi Gunawan, sudah berjalan dengan efektif. Terbukti sudah dapat melayani masyarakat secara optimal, meski ada beberapa kekurangan. Hal itu tidak terlepas dari kekurangan fasilitas yang ada di kabupaten hasil pemekaran ini. Dharmasraya sudah meraih penyelenggara otonomi terbaik dan pelayanan publik terbaik. Introspeksi Diri Gubernur Sumbar diwakili Aisten I Febri Erizon pada kesempatan tersebut mengemukakan, jadikan momentum HUT Dharmasraya ke-8 sebagai ajang untuk mengintrospeksi diri. Perlu dijawab dengan jujur, apakah pelayanan publik sudah benar-benar diberikan dengan baik kepada masyarakat, karena pelayanan publik merupakan salah satu nilai dasar bagi masyarakat terhadap pemerintah. Ia merasa bangga apabila Kabupaten Dharmasraya lebih maju dari daerah lainnya sesama pemekaran yang terlahir dari UU No 38 tahun 2004. Apalagi dapat jauh lebih maju dari kabupaten yang lain yang lebih tua umurnya. Daerah ini punya modal dasar yang kuat karena kaya dengan potensi alamnya. “Tinggal lagi bagaimana memenej daerah ini lebih maju,” ujarnya. Di sisi lain sambutan, Tokoh Masyarakat Dharmasraya yang diwakili oleh M.Sayuti Dt.Rajo Pangulu yang juga Ketua LKAAM Sumbar, mengharapkan, agar pemimpin Dharmasraya menjadi pemimpin yang terhormat, apabila pemimpin itu dapat memberikan rasa aman terhadap masyarakat yang ingin berusaha dan berjuang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagai ninik mamak Dharmasraya ia berharap jangan sampai ada lagi pejabat Dharmasraya tersangkut masalah hukum gara-gara tanah, karena masalah tanah kembalikan kepada hukum adat dan hukum yang ada di pemerintahan RI ini. Segala masukan yang diberikan diterima dengan baik oleh Bupati Adi Gunawan. Bahkan dia menyampaikan rasa bangganya kepada tokoh-tokoh masyarakat yang sudah memberikan masukan yang membangun kepada pemerintah Dharmasraya. Tanpa adanya kritikan, katanya, maka Bupati dan Wabup Dharmasraya beserta jajarannya tidak dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat. (h/mdi)haluan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar