Seoran dokter warga negara Indonesia, Andrias Karel Melkianus Keiluhu (44), tewas ditembak oleh pria bersenjata di Mogadishu, Somalia, Kamis (29/12/2011). Peristiwa penembakan berdarah tersebut terjadi saat Andrias menajalankan tugas kemanusian bersama dengan sejumlah tim relawan lainnya dari berbagai penjuru dunia.
Menurut anak sulung korban, Fae, saat ditemui di rumah duka di Tangerang, Sabtu (31/12/2011), ayahnya meninggal di dalam gudang. Saat itu, Andrias sedang bersama rekannya dari Belgia, Phillipe Havet (53). Tiba-tiba pria Somalia bekas pegawai MSF mengeluarkan senjata dan menembakkan ke arah Phillipe. Tiga peluru bersarang di tubuhnya.
Entah bagaimana Andrias juga tertembak di bagian paha. Nyawa Andrias tak bisa diselamatkan karena ketika dioperasi di Rumah Sakit Madina, mengalami pendarahan hebat.
Belakangan diketahui, aksi nekat pria itu dilatarbelakangi sakit hati. Karena dipecatnya ia dari MSF dilakukan Phillipe, namun berefek kepada Andrias yang kabarnya saat itu melindunginya.
Fae sempat meragukan kabar kematian ayahnya. Informasi kematian Andrias yang gemar membaca novel dicarinya lewat internet. Hatinya harus menerima, ketika nama ayahnya memang dipastikan tewas oleh kantor pusat Medecins Sans Frontier di Belgia. Andrias sudah bergabung dengan organisasi internasional ini sejak 1998.
"Buat aku, papah baik banget. Punya jiwa sosial besar. Makanya ketika papah dikabarkan meninggalnya, dibilang sedih ya aku sedih. Tapi aku lebih bangga karena papah bisa jadi relawan untuk aksi kemanusian," ujar Fae sambil mendekap foto Andrias yang difigura kayu.(Tribunnews.com/Yogi Gustaman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar