Ditulis oleh Teguh |
PADANG PANJANG, Malang nian nasib jika hidup dibawah garis kemiskinan. Tak hanya sulit menghidupi keluarga jika hanya bekerja sebagai tukang Ojek apalagi untuk membiayai biaya operasi putra tercinta yang harus menjalani berkali kali operasi. Itulah nasib Erivia (30 th) bersama istrinya Faridawati (28 th) warga RT 010 Batu Tagak Kelurahan Ekor Lubuk Kecamatan Padang Panjang Timur. Putra keduanya Dani Saputra (2,5 th) yang masih terbaring di RS Achmad Muchtar setelah operasi usus bocor belum bisa keluar rumah sakit akibat ketiadaan pembayar biaya biaya yang jumlahnya Rp12 juta. Sebelum dirujuk ke RS Achmad Muchtar Bukittinggi, Dani sudah menjalani 3 kali operasi di RSUD Padang Panjang. Untuk biayanya Dani mendapat bantuan dana Badan Amil Zakat Padang Panjang sebesar Rp2 juta Syafril ketua RT Batu Tagak sudah berusaha menjalankan celengan dari rumah ke rumah untuk mencari biaya mengeluarkan Dani dari rumah sakit tersebut, namun sejak tanggal 4 januari 2012, Syafril hanya bisa mengumpulkan Rp 630 ribu. Itupun sudah termasuk beras genggam dan uang tunai yang diterimanya Untuk mencari dana itu, Syafril sepertinya tak mengenal lelah mendatangi kantor kantor pemerintah. Ia datang ke kantor Pember dayaan Masyarakat, Kesra, DPKAD dan DPRD Padang Panjang serta Dinas Kesehatan kota Padang Panjang, hasilnya kosong. Alasan mereka pos anggaran bantuan 2012 tidak bisa dicairkan. Sebab semua bantuan harus diusulkan sebelum penyusunan APBD. Hal itu dibenarkan Irely Sofa staf kantor Pemberdayaan masyarakat Padang panjang “Benar Arman selaku mamak Dani datang ke kantor bersama ketua RT 10 Batu Tagak meminta bantuan biayanya,” kata Irely Sofa alias Topan di Balai Wartawan PWI kemarin Syafril juga datang ke kantor PWI Padang Panjang mengadukan nasib Dani yang belum bisa dibawa pulang ke rumah Ketua PWI Padang Panjang Asril Dt Pangulu Batuah spontan terenyuh. Iapun ikut menjalankan les. “Alhamdulillah terkumpul Rp1,9 juta yang diterima melalui bantuan Gindo Panama Bangunan Rp1 juta, Rumah makan Pak Datuk Dumai Rp500 ribu dan H Jhon Minang Foto Rp100 ribu, Abrar dan Eko Furqani anggota DPRD masing-masing Rp100 ribu. Bantuan itu langsung diserahkan melalui Syafril ketua RT Batu Tagak, siangnya,” kata Pangulu menjelaskan Arman mamak kandung Dani saat menerima bantuan yang dikumpulkan PWI Padang Panjang sangat terharu bahkan sempat meneteskan air matanya. “Alhamdulillah dan terima kasih atas bantuan ini.” Kata Arman saat menerima bantuan itu Wakil ketua DPRD kota Padang Panjang Eko Furqani di balai wartawan kemarin ikut prihatin dengan nasib Dani. Seharusnya Pemda kota menyediakan anggaran darurat untuk mengatasi masalah masalah darurat seperti halnya penderitaan Dani ini. “Saya terkejut juga dengan masalah Dani, akibat tidak ada biaya tak bisa dikeluarkan dari rumah sakit . Kami akan hubungi Dinas Kesehatan Kota,” sebut Eko dan Abrar di Balai Wartawan kemarin. Menurut Asril Dt Pangulu Batuah, kejadian ini cukup memalukan bagi Padang Panjang kota sehat seyogyanya tidak perlu terjadi. Pemerintah seharusnya juga peduli dengan nasib warganya terutama menyangkut kesehatan ini. “Alangkah malunya kita sebagai warga kota, yang seolah membiarkan penderitaan yang dialami Dani keluarga miskin tak mampu,” kata Pangulu menyebutkan. Erivia sudah dikaruniai 2 orang anak bersama istrinya Farida Wati, masing masing Annisa Febrianti ( 8 th) dan Dani Saputra. Erivia sehari hanya bekerja sebagai tukang ojek untuk menghidupi anak dan keluarganya. (h/one) http://www.harianhaluan.com |
Kamis, 19 Januari 2012
KEMISKINAN MENYANDERA DANI DI RUMAH SAKIT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar