DUA KEPALA DAERAH BEKERJASAMA
BUKITTINGGI, Walikota Bukittinggi dan Bupati Agam menandatatangani perjanjian pelaksanaan pembangunan kawasan destinasi wisata Ngarai Sianok.
Walikota Bukittinggi Ismet Amzis, Bupati Agam Indra Catri serta Ketua Masyarakat Rantau Peduli dari Jakarta, Aizirman Djusan, disaksikan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, menandatangani perjanjian pelaksanaan pembangunan kawasan Destinasi Wisata Ngarai Sianok, saat malam pergantian tahun 2011-2012 di kediaman Walikota Belakang Balok Bukittinggi, Sabtu (31/12/) malam.
Pada acara penanda tanganan yang juga disaksikan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kota itu, kedua kepala daerah mengatakan, malam pergantian tahun ini merupakan babak baru dalam upaya membangun Bukittinggi dan Agam ke depan, setelah pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 84 Tahun 1999 yang lebih dikenal dengan PP 84/99, menemui jalan buntu.
Wako Ismet Amzis mengungkapkan, karena pesatnya pertumbuhan ekonomi, perdagangan, pariwisata, pendidikan serta kota pelayanan jasa kesehatan, pemerintah dan masyarakat membutuhan perluasan kota untuk pembangunan berbagai infrastrutur dan fasilitas lainnya demi kesejahteraan masyarakat Bukittinggi - Agam yang telah ditetapkan melalui PP 84/99.
“Namun setelah 13 tahun berlangsung, PP 84/99 itu belum juga terlaksana dan entah kapan akan terwujud. Sementara kebutuhan masyarakat akan pembangunan sudah mendesak. Maka, malam ini merupakan sejarah bagi kedua daerah untuk sama–sama membangun, demi kesejatahteraan masyarakat kita,” ujarnya.
Sementara Indra Catri beralasan, tidak terlaksananya PP 84/99 hingga kini, karena jika dilaksanakan akan melukai salah satu urat syaraf rang Agam. Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut urat syaraf mana yang bakal terluka. “Maka kerjasama antar daerah dalam pelaksanaan pembangunan demi kesejahteran masyarakat kedua daerah merupakan salah satu jalan yang dapat kita tempuh,” ujarnya, sambil berjabat tangan erat dan memeluk mesra Ismet Amzis, yang disambut applaus hadirin.
Perjanjian kerjasama pembangunan yang ditandangani, kata ketua panitia pembangunan dari Masyarakat Rantau Peduli Aizirman Djusan, yakni renovasi jalan dan jembatan Koto Gadang serta kawasan objek wisata Janjang Saribu. Dana pembangunannya diperoleh dari urang awak yang telah sukses dirantau seperti pengusaha serta pejabat tinggi (menteri).
Pelaksanaan pembangunan, lanjutnya, atas dasar usulan Indra Catri dan Ismet Amzis ketika bertemu dengan Menkominfo Tifatul Sembiring beberapa waktu lalu, karena dana APBD kedua daerah tak memungkinkan untuk itu.
Tujuannya, merenovasi kembali jalan dan jembatan akses Ateh Ngarai atau Panorama ke Koto Gadang, mengenang jasa-jasa pahlawan H. Agus Salim dengan membangun monumen Agus Salim, memperomosikan kawasan itu menjadi salah satu destinasi wisata nasional dan internasional, melestarikan berbagai ragam warisan budaya setempat, menghidupkan kembali perekonomian khsususnya penjualan hasil kerajinan serta memajukan kualitas pendidikan warga setempat.
Tifatul Sembiring selaku ketua dewan penasehat dalam pelaksanaan pembangunan itu antara lain mengatakan, setelah menerima masukan, langsung ia tindak lanjuti di Jakarta. Mayoritas urang awak yang sukses seperti pengusaha, pejabat tinggi serta yang menjadi menteri mendukung, sehingga kawasan Ngarai Sianok kelak bakal mirip tembok Cina.
Ia berharap sejak ditanda tangani perjanjian, pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan sebaik mungkin. (h/rdw).
haluan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar