Tubagus menyebutkan dahulu Argentina sempat belajar mengenai penggunaan energi gas ke Indonesia. Namun kini salah satu negara di Amerika Selatan itu justru berhasil menggunakan BBG, sementara Indonesia sebaliknya.
"Tahun 1986, kita punya 8 buah SPBG (stasiun pengisian bahan bakar gas), pemerintah Argentina ke sini untuk belajar. Sekarang, mereka (Argentina) punya 4.000 SPBG, dan kita cuma punya 6 SPBG," sindirnya dalam dalam Diskusi ILUNI UI bertajuk "Mengkaji Alternatif Kebijakan BBM: Tambah Subsidi, Pembatasan atau Kenaikan Harga", UI Salemba, Jakarta, Kamis (9/2/2012).
Ia menyayangkan kondisi tersebut mengingat cadangan gas Indonesia 3,5 kali lebih banyak dibandingkan cadangan minyaknya. "Cadangan gas kita itu 3,5 kali dibandingkan minyak," ungkapnya.
Tubagus menilai belum berjalannya kebijakan konversi BBM ke BBG tersebut karena belum adanya peraturan yang tegas. Nantinya, jika sudah ada peraturan tersebut maka bisa dimulai persiapan infrastruktur untuk penggunaan BBG tersebut.
"Jadi perlu aturan yang tegas dan persiapan yang jangan ujug-ujug, siapkan converter kit. India ini dulunya gagal menggunakan BBG karena belum dapat izin dari DPR-nya, tapi sekarang 70 kota sudah pakai gas," tandasnya.
http://finance.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar