SOLOK, Jalur lintas Sumatera memang tidak pernah lepas dari masalah. Tidak hanya ruas tanjakan Sitinjau Lauik, kini ruas Saok Laweh Solok juga sering menyuguhkan kemacetan.
Ratusan lubang, hasil gerusan air membuat para pengemudi sulit melewati jalan yang juga berada di perlintasan kereta api tersebut.
Lubang-lubang menganga yang berada di kawasan kilometer 4 Saok Laweh terus semakin bertambah, seiring curah hujan yang sering terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Kawasan tersebut, semakin diperparah dengan tidak baiknya riol saluran air yang berada di badan jalan.
“Dulu, riolnya ada. Tetapi kini telah tertutup pasir dan tanah yang dibawa aliran air. Akibatnya, riol tertutup dan air pun mengalir ke tengah jalan,” terang salah seorang pemuda Saok Laweh Solok kepada Haluan, Sabtu (11/2).
Riol-riol badan jalan saluran air, di ruas Saok Laweh memang terlihat tertutup penuh dengan pasir dan tanah, yang mengalir seiring dengan aliran air hujan. Diperkirakan pasir dan tanah yang menutupi riol tersebut, berasal dari penambangan pasir bukit setempat.
Sekitar seratusan meter dari kawasan jalan yang rusak parah tersebut, memang terlihat aktifitas penambangan pasir bukit, yang menggunakan alat berat. Selain itu, mobil pengangkut pasir bukit yang ditambang tampak sibuk, keluar masuk.
Menurut warga setempat, lubang-lubang menganga tersebut sering membuat kendaraan besar tersangkut. Akibatnya, tentu saja kemacetan panjang di ruas jalan tersebut. “Kalau macet, di sini sudah sering, Pak. sebab, hampir setiap hari kendaraan besar, khususnya bus tersangkut karena tidak bisa melewati lubang,” ujar warga.
Asril (43), salah seorang pengemudi travel Sawahlunto – Padang, yang setiap hari melalui jalur Saok Lawe Solok mengatakan, kemacetan di kawasan Saok Laweh sudah sangat sering terjadi.
“Kemacetan di ruas Saok Laweh ini, diakibatkan kerusakan jalan yang sangat parah. Terutama di kawasan rel perlintasan kereta api, yang ketika hujan mengakibatkan kekhawatiran bagi pengendara yang melaluinya,” terang Asril.
Tidak hanya Asril, Ronald pengemudi bus trayek Padang Jakarta harus menginapkan kendaraannya, setelah masuk lubang besar di Saok Laweh. Padahal, Ronald mengaku sudah sangat berhati-hati untuk melintasi ruas tersebut.
“Mau bagaimana lagi, lubang besar ini tidak bisa dielakkan. Semua ruas jalan di kawasan ini berlubang semuanya. Kalau sudah begini, macetnya bisa sampai lima jam,” ujar Ronald dengan dialek Bataknya.
Masyarakat dan pengemudi pengguna jalan, mengharapkan pihak terkait untuk segera memperbaiki ruas jalan Saok Laweh ini. Sehingga pengguna jalan dapat melaluinya dengan mudah.(h/dil)http://www.harianhaluan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar