Timpeh, Batang Timpeh meluap. Banjir pun melanda wilayah sekitarnya, Minggu (12/2). Air naik sekitar 1 meter di SP VII Nagari Tabek yang mengakibatkan 132 KK terisolasi. Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dharmasraya mengevakuasi warga dengan perahu karet.
Warga yang terperangkap banjir tersebut terdapat di Jorong Tabek Jaya 48 KK dan Jorong Tabek Maju 84 KK.
Banjir terjadi setelah hujan lebat melanda Dharmasraya semenjak Sabtu (11/2) malam sekitar pukul 11.00 WIB. Hujan berlangsung sekitar 12 jam. Akibatnya, air mulai naik setinggi satu meter.
Wali Nagari Tabek Agusmar pada Haluan di lokasi banjir mengatakan, warga banyak yang terperangkap, karena ada yang sedang melaksanakan hajatan di seberang. Bukan saja warga sekitar, tapi warga dari wilayah luar juga terperangkap banjir karena sudah satu malam berada tempat lokasi pesta.
Ia menjelaskan, banjir yang terjadi sekarang ini maih tergolong kecil dibanding banjir sebelumnya, tapi untuk antisipasi datang banjir yang lebih besar karena cuaca mulai menampakkan tanda-tanda akan terjadi hujan, maka ia mengontak BPBD Dharmasraya untuk evakuasi warga seberang agar jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Dengan datangnya bantuan dari BPBD, maka warga yang berada di lokasi pesta berangsur-angsur dievakuasi agar tidak terlalu menyulitkan SAR apabila datang banjir besar,”tutur Agusmar.
Kepala BPBD Dharmasraya Suwandi HS kepada Haluan di lokasi banjir menjelaskan, ia sudah menurunkan dua tim SAR dan dua perahu karet untuk melakukan evakuasi.
Ia mengatakan, lokasi banjir terdiri dari dua jorong, maka dua tim diturunkan untuk antisiapsi kejadian yang lebih berat, karena tanda-tanda hujan akan turun sudah mulai nampak. Sedangkan Timpeh Kampung katanya, air sudah surut sekitar pukul 14.00 Wib.
Untuk tim SAR katanya, akan disiagakan di lokasi, karena jarak tempuh yang agak jauh dari Kantor BPBD Dharmasraya. Apabila datang banjir yang lebih besar, maka tim SAR sudah siap membantu warga.
Menurutnya, banjir yang sering terjadi di Sungai Batang Timpeh karena pengerukan yang dilakukan oleh Pemprov Sumbar di hulu sungai, seharusnya pengerukan dilakukan di hilir sungai.
Dengan dangkalnya hulu, maka air naik akibat banyaknya air kiriman dari hulu, dengan keadaan saat ini, maka diharapkan Pemprov untuk melakukan pengerukan di hulu batang Timpeh untuk mengantisipasi banjir mendatang.
Sampai berita ini diturunkan, keadaan masih aman dan belum ada korban, tapi rumah warga sudah ada yang terendam oleh air. Air mulai naik sampai ke jalan di Tabek Penyeberangan, hingga mobil kecil dan sepeda motor sudah tidak bisa lewat. (h/mdi)http://www.harianhaluan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar