KABUPATEN Berau, Kalimantan Timur, memiliki beragam objek wisata bahari. Salah satunya adalah Pulau Maratua, pulau terluar di gugusan Kepulauan Berau yang dijuluki dengan sebutan Paradise Island.
Maratua terdiri dari empat kampung, yakni Kampung Tanjung Harapan Bohebukut, Teluk Alulu, Bohesilian dan Payung Payung. Mayoritas suku yang tinggal di Maratua adalah suku Bajo yang berprofesi sebagai nelayan.
Para turis yang berkunjung ke Maratua biasanya mengeluarkan dolar atau euro yang tak sedikit. Namun mereka rela karena semuanya terbayarkan oleh pemandangan alam Maratua yang begitu indah, yaitu berupa hamparan laut lepas, pasir putih, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya..
Pulau Maratua berbatasan dengan negara Malaysia dan Filipina. Meski telah ditetapkan sebagai salah satu pulau terluar Berau, warga lokal kerap dihimbau agar pihak asing tak mengklaim kepemilikan Maratua. Terlebih lagi ada resort wisata yang dikelola pengusaha asing.
Maratua menjadi tujuan wisata bahari andalan dan surga bagi para penyelam karena memiliki biota laut yang menawan. Namun disayangkan pembangunan infrastrukturnya masih terbilang ala kadarnya mengangingat Maratua merupakan salah satu kecamatan terjauh di Berau (Borneo).
Untuk menjangkau pulau dibutuhkan waktu yang cukup lama. Dari Tanjung Redeb, ibu kota kabupaten, dibutuhkan waktu normal sekitar 3-4 jam menggunakan speedboat. Sementara dari Tanjung Batu, ibu kota Kecamatan Pulau Derawan harus melalui jalur darat dulu selama 2 jam, kemudian lanjut menggunakan speedboat sekitar 30 menit lebih.(MI/DNI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar