KOMPAS/PRASETYO EKO PRIHANANTODesa Sei Limau, Kecamatan Sebatik Barat, Pula Sebatik, Kabupaten Nunukan adalah salah satu desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur. PLTS ini diklaim mengurangi konsumsi solar untuk pembangkit listrik diesel hingga 16 ton per bulan atau setara penghematan biaya operasi Rp 200 juta per bulan.
Demikian disampaikan Manajer Senior Komunikasi Korporat PT Pertamina (Persero) Bambang Dwiyanto, dalam siaran pers, Kamis (15/3), di Jakarta.
Investasi yang dikeluarkan PLN untuk pembangunan PLTS Sebatik berkapasitas 340 kilowatt peak (KWP) senilai Rp 11,4 miliar. Sebelumnya, 3.244 pelanggan PLN di Pulau Sebatik mendapat pasokan listrik dari PLTD Sei Nyamuk yang berkapasitas 2.470 kilowatt (KW) selama 24 jam.
Dengan menggunakan konsep hibrida, PLTS Sebatik memasok listrik pada siang hari, sedangkan pada malam hari genset memasok penuh listrik di Sebatik dengan beban puncak 1600 KW.
Hal ini dilakukan karena PLTS Sebatik belum menggunakan baterai sebagai penyimpan listrik.
PLTS Sebatik dibangun di atas lahan 5.000 meter persegi di Desa Padaidi, Kecamatan Sebatik Timur, Nunukan, Kalimantan Timur, dan diresmikan pengoperasiannya akhir minggu lalu oleh Direktur Operasi Indonesia Timur Vickner Sinaga bersama Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Desain dan pembangunan fisik PLTS Sebatik dilaksanakan PT Surya Energi Indotama (SEI), anak perusahaan PT LEN Industri (Persero). PT SEI juga menyelesaikan pembangunan PLTS di Lembata, Nusa Tenggara Timur, dan Miangas di Sulawesi Utara akhir tahun lalu.
Untuk lima pulau lain yang sedang dalam proses konstruksi, termasuk Pulau Tioor dan Pulau Wonreli, direncanakan beroperasi April ini bersama delapan pulau lain di Maluku.
Selain itu, PLTS akan dibangun di Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan yang merupakan bagian dari program PLTS di 100 pulau di wilayah timur Indonesia yang ditargetkan selesai 28 Oktober 2012.
Menurut Bambang, pengembangan PLTS di sejumlah pulau yang banyak tersebar di wilayah timur Indonesia itu tidak hanya menjadikan daerah kepulauan itu terang benderang.
"Keberadaan PLTS dapat lebih mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi, mengurangi ketergantungan pada BBM, dan menggerakkan kehidupan perekonomian masyarakat setempat," katanya.
http://regional.kompas.com
"Keberadaan PLTS dapat lebih mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi, mengurangi ketergantungan pada BBM, dan menggerakkan kehidupan perekonomian masyarakat setempat," katanya.
Investasi yang dikeluarkan PLN untuk pembangunan PLTS Sebatik berkapasitas 340 kilowatt peak (KWP) senilai Rp 11,4 miliar. Sebelumnya, 3.244 pelanggan PLN di Pulau Sebatik mendapat pasokan listrik dari PLTD Sei Nyamuk yang berkapasitas 2.470 kilowatt (KW) selama 24 jam.
Dengan menggunakan konsep hibrida, PLTS Sebatik memasok listrik pada siang hari, sedangkan pada malam hari genset memasok penuh listrik di Sebatik dengan beban puncak 1600 KW.
Hal ini dilakukan karena PLTS Sebatik belum menggunakan baterai sebagai penyimpan listrik.
PLTS Sebatik dibangun di atas lahan 5.000 meter persegi di Desa Padaidi, Kecamatan Sebatik Timur, Nunukan, Kalimantan Timur, dan diresmikan pengoperasiannya akhir minggu lalu oleh Direktur Operasi Indonesia Timur Vickner Sinaga bersama Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Desain dan pembangunan fisik PLTS Sebatik dilaksanakan PT Surya Energi Indotama (SEI), anak perusahaan PT LEN Industri (Persero). PT SEI juga menyelesaikan pembangunan PLTS di Lembata, Nusa Tenggara Timur, dan Miangas di Sulawesi Utara akhir tahun lalu.
Untuk lima pulau lain yang sedang dalam proses konstruksi, termasuk Pulau Tioor dan Pulau Wonreli, direncanakan beroperasi April ini bersama delapan pulau lain di Maluku.
Selain itu, PLTS akan dibangun di Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan yang merupakan bagian dari program PLTS di 100 pulau di wilayah timur Indonesia yang ditargetkan selesai 28 Oktober 2012.
Menurut Bambang, pengembangan PLTS di sejumlah pulau yang banyak tersebar di wilayah timur Indonesia itu tidak hanya menjadikan daerah kepulauan itu terang benderang.
"Keberadaan PLTS dapat lebih mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi, mengurangi ketergantungan pada BBM, dan menggerakkan kehidupan perekonomian masyarakat setempat," katanya.
http://regional.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar