MALANG, Tindakan HM, seorang guru SMP Negeri 7 Kota Malang, Jawa Timur, yang memaksa dua orang siswanya menggigit sepatu, karena ramai di dalam kelas saat belajar-mengajar berlangsung, mendapat kecaman dari DPRD Kota Malang.
"Hukumannya yang dilakukan HM itu sangat tidak mendidik. Sepatu itu tempatnya di kaki, kok bisa guru memaksa anak didiknya menggigit sepatunya sendiri. Dia tak pantas jadi guru," kecam Sutiadji, anggota Komisi D, DPRD Kota Malang, Jumat (9/3/2012).
Menurut Sutiadji, sebagai seorang guru, seharusnya bersifat mendidik dan tidak memberikan hukuman yang tak pantas bagi siswanya. "Seharusnya, jika memang ada siswa yang melanggar aturan, sebaiknya diberi hukuman yang mendidik," katanya.
Melihat kondisi demikian tegas Sutiadji, pihak sekolah harus segera bertindak tegas, agar kejadian serupa tak terulang lagi. Sebab hal itu sama saja dengan mencoreng dunia pendidikan Kota Malang.
"Pendidikan di Kota Malang, jelas tercoreng dengan perilaku guru itu," katanya.
Soal sanksi, Sutiadji menegaskan, pihak Dinas Pendidikan Kota Malang harus bertindak tegas jangan malah membiarkan guru yang bertindak tidak baik itu. "Sanksi itu tupoksi Dinas Pendidikan. Yang jelas, Diknas harus tegas. Karena sudah mencoreng dunia pendidikan di Kota Malang. Ini jelas memalukan," katanya.
Bahkan, tambah Sutiadji, pihaknya menyarankan, jika memang ada guru yang bertindak demikian, lebih baik tidak menjadi guru. "Mending tak usah jadi guru. Cari pekerjaan lain saja. itu sudah pekerjaan tak mulia," katanya.
Diberitakan sebelumnya, dua siswa yang dipaksa menggigit sepatu itu adalah Ahmad Jefri dan Amin Rais, siswa kelas 8B, SMPN 7 Kota Malang. Saat keduanya diberi sanksi, yakni merangkum mapel TIK, keduanya ramai di dalam kelas. Saat itu, HM sedang melakukan kegiatan belajar mengajar. Akhirnya, HM memaksa kedua siswa tersebut untuk membuka sepatunya dan dipaksa untuk menggigit sepatu milik sendiri.
Pihak orang tua korban tak terima perlakuan tersebut. Namun, akhirnya bisa didamaikan. Pihak keluarga siswa dan HM sudah berdamai secara tertulis.
http://edukasi.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar