PADANG, HALUAN — Iven balap sepeda international Tour de Singkarak (TdS) 2012 dipastikan bermula (start) di Kota Sawahlunto berakhir (finish) di Kota Padang pada 4-10 Juni 2012. Melewati 7 etape dengan penambahan Kabupaten Sijunjung dan Pesisir Selatan untuk daerah yang dilewati, dari sebelumnya 12 daerah.
Perubahan ini disampaikan Kasubid Pemasaran wilayah Sumatera Kementerian Budaya dan Pariwisata (Kemenbudpar) Raseno Arya dalam jumpa pers di Hotel Basko, Rabu (21/3). Menurutnya, beberapa perubahan lain juga dibuat untuk meningkatkan kualitas TdS.
Rute yang dilewati antara lain, di Sawahlunto, daerah yang dilalui antara lain Silungkang, Muaro Sijunjung, Kiliran Jao, Bukit Sebelah, Muaro Sijunjung, Silungkang. Ini menempuh jarak 150 km. Etape kedua dari Sijunjung-Harau. Etape ketiga Payakumbuh-Pagaruyung. “Etape empat masih kita bahas. Masih ada kendala soal jalan,” ujar Raseno. Namun, direncanakan etape ini dengan rute Bukittinggi-Puncak Lawang.
Etape lima dari Padang Panjang-Singkarak, etape enam Pariaman-Painan, dan etape terakhir di Kota Padang. Khusus di Kota Padang, sebutnya, start dan finish di kantor gubernur, dengan jarak tempuh sekitar 3 jam, melewati kampus Universitas Andalas, rute yang tidak pernah ditempuh di tiga penyelenggaraan TdS.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar Burhasman Bur mengatakan, perubahan lain, tidak ada lagi etape di bawah 100 km. “Etape TdS 2012, kita menghindari etape pendek,” sebutnya. Bahkan ada etape yang jarak tempuhnya sampai 180 km.
Masih di Kota Padang, lanjutnya, ditampilkan sirkuit race, di mana pembalap sepeda berputar-putar sekian kali di tengah kota, dengan pelbagai atraksi.
Perubahan ini, menurut Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, yang hadir dalam konferensi pers, telah didukung dengan sarana penunjang, seperti hotel. Disebutkannya, peningkatan jumlah kamar di Kota Padang bertambah sekitar 500, dari 2.500 kamar menjadi 3.000 kamar. Di Bukittinggi diperkirakan ada 1.500 kamar.
Soal jalan, dijelaskan anggota Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumbar Yusafni, akan ada perbaikan-perbaikan. “Dalam waktu terdekat, yang diprioritaskan jalan di Teluk Bayur,” sebutnya. Namun ia belum bisa menjelaskan jumlah anggaran yang disediakan untuk perbaikan jalan.
Persiapkan Naik Kelas
Ketua Komisi Balap PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sondi Sampurno mengatakan, TdS 2012 masih two poin two (istilah untuk menyebut kelas dalam balap sepeda). “Namun, kita membuat two poin two dengan mutu two poin one (tingkatan yang lebih tinggi),” ujarnya.
Hal ini, kata Sondi, agar pada 2013, TdS sudah naik kelas menjadi two poin one. Untuk menjadi two poin one, katanya, hotel dan akomodasi lebih baik. Tim yang ikut lebih kuat, minimal kelas national tim. Untuk TdS 2012, dari 10 negara yang telah mendaftar, 7 di antaranya kontinental (klub) yaitu Australia (2), Iran (2), Singapura, Jepang, dan Taipe, telah melibatkan national tim yaitu dari Australia.
“Ini peningkatannya,” sebutnya. Disebutkan juga, rute yang dijalani peserta TdS 2012 dirancang dari tim Tour de France dengan memenuhi standar two poin one. Kondisi jalan yang menantang, lebar jalan, memenuhi standar tersebut. “Misalnya di jalan Puncak Lawang,” sambungnya.
Ia berharap, pada 2013, TdS telah dapat naik kelas menjadi two poin one. Hal yang penting ditingkatkan, sebutnya, terkait sarana dan prasarana penunjang, yang telah dimulai dirancang pada 2012. (h/adk)
http://www.harianhaluan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar