Kelok 44 Sumbar
Indonesia dikenal sebagai salah satu sorga wisata dunia. Dan patut berbangga, Sumatera Barat (Sumbar) adalah satu di antara daerah tujuan wisata yang terkemuka di Indonesia setelah Bali, Jakarta, Yogyakarta dan beberapa daerah lainnya. Sumbar memiliki alam yang indah dan punya karateristik khusus yang menjadi pemikat hati para wisatawan, baik asing maupun domestik. Salah satu suguhan fenomena alam yang indah tersebut adalah Danau Maninjau dengan Kelok 44-nya.
Kelok (belokan) 44 memiliki keindahan yang tiada tara, hingga menjadi tersohor dan populer karena keelokannya. Kelok 44 yang terletak di Kabupaten Agam dan bisa ditempuh sekitar 45 menit perjalanan dengan mobil dari Kota Bukittinggi.
Dari arah Bukitinggi, jalanan Kelok 44 menurun dan berbelok-belok sejauh 10 kilometer. Setiap kelok diberi nomor berurut. Sepanjang perjalanan dari Bukittinggi menuju danau ini, para wisatawan akan disuguhi pemandangan yang sangat indah berupa sawah-sawah yang berbentuk terasiring, pancuran-pancuran air dari sungai yang bertingkat-tingkat, serta hijaunya jejeran Bukit Barisan.
Di sepanjang perjalanan di kelok-kelok yang berjumlah 44 itu, dapat dinikmati keindahan Danau Maninjau dan sekitarnya. Alam Danau Maninjau sangat menakjubkan. Danau ini merupakan danau vulkanik, yaitu danau yang cekungnya terbentuk karena letusan gunung berapi. Danau Maninjau terletak di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, pada ketinggian 461,50 meter dari permukaan laut. Luas permukaan Danau Maninjau lebih kurang 99,5 km persegi, dengan kedalaman maksimum 495 meter.
Selain panorama alam Maninjau, di kelok tertentu juga dapat disaksikan kera-kera jinak yang dilindungi bergerombol di pinggir jalan. Kera-kera tersebut biasanya menunggu orang-orang yang lewat melemparkan makanan untuk mereka. Ketika makanan dilemparkan, kera-kera tersebut langsung berebutan mengambilnya. Gerembolan kera tersebut merupakan objek wisata fauna yang memberikan nilai tambah khas keasrian alam Kelok 44.
Karena turunan dan belokan ada yang sangat tajam, maka si pengendara harus ekstra berhati-hati. Belum semua jenis ukuran kendaraan bermotor yang bisa melewati jalan Kelok 44. Jalan ini biasanya hanya dilalui oleh bus ukuran sedang. Para pengendara biasanya juga lebih memberi laluan kepada pengedara yang datang dari arah bawah atau dari arah Danau Maninjau. Jika menempuh perjalanan Kelok 44 malam hari, suguhan kelap-kelip lampu di seputar Danau Maninjau juga menyuguhkan pemandangan yang indah. Tapi jika cuaca berkabut, pemandangan ke arah Danau Manijau akan terhalang.
Begitu tiba di Danau Maninjau, para wisatawan juga bisa menginap di hotel atau pun di home stay-home stay yang disediakan penduduk setempat. Wisatawan juga dapat menikmati keindahan dan kesejukan alam di sekitar Danau Maninjau dengan bersepeda menempuh jalan yang ada mengitari danau. Bagi yang ingin bersampan ria, penduduk setempat juga ada yang menyewakan sampan. Sampan bisa dipakai sendiri atau juga didayung oleh si pemilik. Di sekeliling danau juga tersedia suguhan wisata kuliner. (h/kcm/dbs)
Ditulis oleh Teguh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar