LHOKSUKON - Sebanyak 12 tahanan di Polres Aceh Utara terpaksa diungsikan keluar selama 20 menit, saat gempa mengguncang Aceh Utara, Rabu (11/4) sekitar pukul 15.40 WIB. Saat berada di halaman mapolres setempat, para tahanan itu dikawal ketat puluhan petugas.
Kapolres Aceh Utara AKBP Farid BE, kepada The Atjeh Postmenyebutkan, “Para tahanan itu hanya kita keluarkan saat gempa awal. Sementara di saat gempa susulan tidak kita keluarkan lagi karena gempanya tidak separah awal. Namun demikian, tetap kita antisipasi jika sewaktu-waktu gempa bertambah parah,” ujarnya.
Di lain pihak, warga pesisir pantai Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, juga berhamburan keluar menuju Kota Lhoksukon dan Cot Girek. Mereka mencari dataran tinggi untuk menghindari terjadinya tsunami.
“Peristiwa tsunami Desember 2004 silam masih membekas. Begitu banyak saudara dan keluarga yang menjadi korban. Kami takut peristiwa itu terulang kembali, makanya begitu gempa kita langsung mengungsi. Apalagi ada isu aka nada tsunami,” ujar Hasballah, 46, warga Kuala Cangkoi.
Selain menyelamatkan diri dan keluarga, puluhan warga juga membawa serta beberapa harta bendanya. Seperti kasur lipat, bantal, selimut, pakaian dan surat berharga lainnya. Saat ini, pukul 20.20 WIB, beberapa warga mulai kembali ke rumah masing-masing.[]
Salam kenal dan dalam persaudaraan. Doaku semoga Aceh dan sekitarnya tidak mengalami tsunami lagi, banyak-banyaklah berdoa dan berikhtiar pada Allah, semoga selalu diberi keselamatan dan perlindungan oleh-Nya. Silahkan berkunjung ke: OBYEKTIF.COM saya tunggu ya, trims atensinya.
BalasHapusSalam kompak:
Obyektif Cyber Magazine
(obyektif.com)