Ahmad FaisolFicky saat dirawat di RSD Besuki. Beberapa waktu kemudian, dia menghembuskan nafas terakhir.
Penyidikan terhadap kasus tewasnya Klasi Arifin, staf khusus Panglima Armada RI Bagian Barat atau Armabar masih terus dilakukan Polda Metro Jaya. Dari keterangan saksi, penyerang Arifin diduga berjumlah 10 orang. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (12/4/2012), di Mapolda Metro Jaya
."Dari keterangan saksi ada sepuluh orang yang menyerang," ungkap Rikwanto.
Keterangan itu didapat dari teman Arifin, yakni Albert, yang saat itu berboncengan dengan Arifin. Pada 31 Maret itu, Arifin dan Albert sebenarnya sedang melintas di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara. Namun, di tengah jalan keduanya melihat ada kerumunan orang. Saat Arifin mendekat, ternyata ada seorang sopir truk yang dianiaya oleh sekelompok pemuda.
"Arifin datang menegur pemuda yang kami curigai geng motor itu. Mungkin karena tidak terima ditegur, kelompok pemuda ini justru menyerang balik Arifin," ujar Rikwanto.
Sementara itu Albert sudah kabur meninggalkan Arifin dan sepeda motornya. Arifin pun akhirnya tewas dengan luka lebam dan luka tusuk di sekujur tubuhnya ketika itu. Hingga kini, polisi sudah mengamankan Joshua (22) terkait peristiwa tersebut. Di hadapan penyidik, Joshua mengakui dirinya mengeroyok dan menusuk Arifin. Namun, ia masih menyembunyikan identitas dan keberadaan teman-temannya.
"Dia tidak terbuka. Wajar saja karena teman-temannya saat ini pasti sedang bersembunyi," kata Rikwanto.
Sementara Albert juga masih shock akan peristiwa itu. Oleh karena itu polisi belum mendapatkan ciri-ciri pelaku, apalagi identitasnya. "Mungkin yang bersangkutan butuh waktu karena ada temannya yang jadi korban," kata Rikwanto.
http://megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar