FOTO:Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 (detiksport/Resha Pratama)
Jakarta - PSSI akhirnya membuka pintu bagi pemain klub-klub Indonesian Super League (ISL) untuk memperkuat tim nasional Indonesia.
Hal itu ditegaskan PSSI sebagai salah satu bentuk rekonsiliasi yang tengah mereka lakukan, setelah pintu itu ditutup semenjak bulan Desember, setelah organisasi pimpinan Djohar Arifin Husin menyatakan bahwa kompetisi resmi hanya Indonesian Premier League (IPL).
"Tim rekonsiliasi sudah bertindak lebih jauh. Keputusan ini sebenarnya hasil kongres tahunan PSSI di Palangkaraya. Maka setelah kongres tahunan kami menyakinkan mengakui liga ISL dengan memanggil pemain-pemain ISL untuk bermain di timnas," ungkap Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, di kantor PSSI, Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Lebih lanjut Limbong, kebijakan tersebut sudah berlaku, sehingga mulai besok pelatih kepala timnas senior, U-23 dan U-21 telah dibebaskan untuk memilih pemain-pemain sepakbola di lingkup ISL.
"Mulai besok pelatih-pelatih kami sudah bisa memanggil pemain-pemain ISL," kata Limbong.
Untuk menghindari sanksi dari otoritas yang lebih tinggi, Limbong mengatakan bahwa PSSI akan mengkoordinasikan kebijakan tersebut dengan AFC dan FIFA. Hal ini dikarenakan FIFA pernah melarang pemain yang berada di luar kompetisi resmi untuk bermain di tim nasional.
"Memang ada risiko di sini, tentunya kami berkoordinasi dengan AFC dan FIFA. Apapun kami lakukan. Kami memang sungguh-sunguh mengakui ISL," tukas Limbong.
"Tentunya kami tidak asal memanggil, kami akan berkoordinasi dengan AFC dan FIFA serta Satgas AFC juga. Kami akan membuat mereka percaya. Ini adalah amanat kongres PSSI di Palangkaraya.
"Kami sudah laporkan, sudah mengakui (ISL). Ada tahapan-tahapannya. Secara tertulis, setelah ini kami laporkan. Pada prinsipnya mereka ada di klub di bawah naungan PSSI. Semangat kebersamaan itu yang menginginkan PSSI bersatu," tukas dia.
( a2s / din )http://sport.detik.com
Hal itu ditegaskan PSSI sebagai salah satu bentuk rekonsiliasi yang tengah mereka lakukan, setelah pintu itu ditutup semenjak bulan Desember, setelah organisasi pimpinan Djohar Arifin Husin menyatakan bahwa kompetisi resmi hanya Indonesian Premier League (IPL).
"Tim rekonsiliasi sudah bertindak lebih jauh. Keputusan ini sebenarnya hasil kongres tahunan PSSI di Palangkaraya. Maka setelah kongres tahunan kami menyakinkan mengakui liga ISL dengan memanggil pemain-pemain ISL untuk bermain di timnas," ungkap Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, di kantor PSSI, Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Lebih lanjut Limbong, kebijakan tersebut sudah berlaku, sehingga mulai besok pelatih kepala timnas senior, U-23 dan U-21 telah dibebaskan untuk memilih pemain-pemain sepakbola di lingkup ISL.
"Mulai besok pelatih-pelatih kami sudah bisa memanggil pemain-pemain ISL," kata Limbong.
Untuk menghindari sanksi dari otoritas yang lebih tinggi, Limbong mengatakan bahwa PSSI akan mengkoordinasikan kebijakan tersebut dengan AFC dan FIFA. Hal ini dikarenakan FIFA pernah melarang pemain yang berada di luar kompetisi resmi untuk bermain di tim nasional.
"Memang ada risiko di sini, tentunya kami berkoordinasi dengan AFC dan FIFA. Apapun kami lakukan. Kami memang sungguh-sunguh mengakui ISL," tukas Limbong.
"Tentunya kami tidak asal memanggil, kami akan berkoordinasi dengan AFC dan FIFA serta Satgas AFC juga. Kami akan membuat mereka percaya. Ini adalah amanat kongres PSSI di Palangkaraya.
"Kami sudah laporkan, sudah mengakui (ISL). Ada tahapan-tahapannya. Secara tertulis, setelah ini kami laporkan. Pada prinsipnya mereka ada di klub di bawah naungan PSSI. Semangat kebersamaan itu yang menginginkan PSSI bersatu," tukas dia.
( a2s / din )http://sport.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar