KOMPAS.com/RINI PUTRIKerabat maupun keluarga korban pembantaian memakamkan Jumalang (60) yang tewas setelah lehernya digorok oleh pelaku.
Satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan mertua dibantai dengan cara dibacok hingga berulang kali, Sabtu (21/4/2012) subuh. Peristiwa tragis yang membuat geger warga di Jalan Andi Oddang, Lingkungan Pakombong, Kelurahan Jawi-jawi, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, itu terjadi sekitar pukul 05.15 WITA.
Korban tewas itu adalah Jumalang (60), Safruddin (36), dan istrinya Masriawati (29). Jumalang tewas seketika setelah pelaku bernama Nawir (50) menggorok leher korban yang sedang berada di atas kursi roda akibat sakit stroke yang dideritanya. Masriawati dalam kondisi kritis setelah dibacok berulang kali. Ia terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Makassar. Adapun Safruddin mengalami luka sobek di bagian telapak tangan, lengan, dan lutut korban akibat sabetan parang panjang.
Ditemui di rumah duka Sabtu siang, Safruddin yang selamat dari bacokan bertubi-tubi mengatakan bahwa pelaku masih memiliki hubungan keluarga. Ia selamat setelah berhasil melarikan diri dan bersembunyi ke rumah tetangganya untuk meminta pertolongan.
Kejadian itu bermula ketika Safruddin yang hendak ke pasar untuk berjualan tiba-tiba diserang oleh pelaku dengan menggunakan parang panjang yang digenggamnya di depan pintu rumah korban. Ketika pelaku mengayunkan parangnya, Safruddin menangkisnya dengan tangan kosong. Pelaku terus berusaha membacok korban berkali-kali.
"Karena sudah membahayakan, saya kemudian memegang parangnya dan berniat membawa pelaku ke kantor polisi. Tetapi niat itu saya urungkan ketika pelaku meminta dilepaskan untuk pulang ke rumahnya. Malah pelaku kembali ke rumah saya dan membantai mertua dan istri saya," ucap Safruddin.
Safruddin tidak menyangka pelaku bakal berbuat sekeji itu terhadap istri dan mertuanya, yang masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku. Belum diketahui penyebab kemarahan Nawir sehingga menyebabkan tiga anggota keluarganya menjadi korban.
Sementara itu, petugas gabungan dari TNI AD dan polisi beserta warga setempat masih mengejar pelaku yang sampai saat ini melarikan diri dan membawa parang. Keluarga langsung memakamkan jenazah Jumalang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar