Hasil UN SMA/MA/SMK dan SNMPTN telah diumumkan Sabtu kemarin, namun di Kota Padang kegembiraan siswa diwarnai dengan aksi tawuran. Selain itu, aksi coret-coret seragam masih terjadi.
Pengumuman kelulusan ujian nasional (UN) siswa SMA/ MA/SMK Kota Padang, diwarnai aksi tawuran di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol, Kecamatan Padang Barat, Sabtu (26/5) sekitar pukul 14.30 WIB.
Jajaran Polresta Padang mengamankan enam pelajar dari berbagai sekolah dan sebilah senjata tajam seperti gergaji sepanjang satu meter juga ikut diamankan dari salah seorang pelajar yang tertangkap.
Keenam pelajar tersebut masing-masing berinisial FN (16) pelajar SMK Kosgoro 1, WE (16) pelajar SMP, RV (17), M (18) dan YO (17) pelajar SMK Muhammadiyah Padang, dan yang kedapatan membawa senjata tajam yakni RN (16) pelajar kelas I di SMK Kosgoro 1.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, dalam pengumuman UN di Kota Padang, jajaran kepolisian telah bersiaga melakukan pengawasan di beberapa kawasan yang rawan terjadi tawuran.
Di beberapa sekolah dan ruas jalan di Kota Padang, sejak siang kemarin, sudah terlihat para pelajar yang lulus UN disibukkan dengan kegiatan coretan baju.
Dalam kesempatan tersebut, selain pelajar melakukan aksi coretan baju dan ugal-ugalan di jalan raya, ternyata kelulusan pelajar ini juga diwarnai dengan aksi tawuran di lapangan Imam Bonjol. Puluhan pelajar berseragam sekolah ini, saling lempar batu, tidak hanya itu, senjata tajam juga dibawa.
Potret kenakalan pelajar Kota Padang ini semakin hari semakin mengganas, bahkan dalam melakukan tawuran, mereka tidak takut lagi untuk membawa senjata tajam dengan berbagai jenis.
Akibat kejadian ini warga yang berada di lokasi tersebut sempat ketakutan, bahkan ada yang berteriak karena takut menjadi sasaran batu dan senjata tajam. Untung saja polisi cepat datang, sehingga aksi tawuran akhirnya berhenti saat mereka mengetahui kedatangan polisi.
Menurut keterangan RN di SPKT Polresta Padang, bahwa dia sengaja membawa senjata tajam tersebut untuk balas dendam terhadap kelompok pelajar yang menjadi musuh buyutan mereka sejak lama. Sebab, seorang rekannya baru saja ditusuk oleh pelajar lain yang merupakan musuhnya, maka dari itu dia membawa gergaji.
“Gerjaji ini punya kawan saya, saya membawa untuk balas dendam karena ada kawan saya yang baru ditusuk,” kata RN kepada Haluan, Sabtu.
Dikatakannya, mereka bersama rekannya yang lain, sengaja datang menyerang dari Simpang Haru menuju Lapangan Imam Bonjol untuk mencari lawan. Sesampai di lokasi tawuran pun tak terhindari. Dua kelompok pelajar yang bermususahan ini saling menyerang.
Kanit III SPK Polresta Padang Ipda Sugeng Riyadi menyebutkan, tawuran yang terjadi bukan kali pertama di lokasi kejadian tersebut, namun sudah hampir setiap minggu terjadi, sehingga pihaknya selalu mengantisipasi hal tersebut.
“Sejak pagi hari kami telah bersiaga, karena kami tahu di hari pengumuman kelulusan sekolah ini, rentan dengan berbagai kenakalan pelajar termasuk ugal-ugalan dan tawuran,” kata Sugeng.
Diwarnai Aksi Coret Seragam
Sepanjang pagi hingga malam kemarin, dari pantauan Haluan, aksi corat-coret seragam sekolah sebagai wujud kegembiraan karena lulus UN tampak di perbagai sudut. Nyaris semua sekolah siswa merayakan dengan aksi coretan itu.
Suasana keriuhaan tersebut tidak hanya berlangsung pada siang hari, tetapi siswa dengan mengunakan pakaian seragam lengkap penuh coretan, masih terlihat hingga pada malam hari. Di kawasan Pantai Padang mereka nampak nongkrong dengan teman-teman sekolahnya. Tidak hanya lelaki tetapi juga perempuan. Keberadaan siswa yang merayakan lulusan hingga malam, juga terlihat pada beberapa tempat-tempat kuliner di Kawasan Pondok, jalan Sumudera Padang, Perintis Kemerdekaan, Hamka, Jendral Sudirman, dan jalan Chokroaminoto.
Melihat itu, dihubungi terpisah, Ketua MUI Sumatera Barat Buya Syamsul Bahri Khatib mengaku prihatin dengan perbuatan anak nagari tersebut. Menurutnya, kebahagian itu tidak perlu dirayakan dengan berlebih-lebihan. “Bahagia itu boleh, tetapi hendaknya disalurkan kepada hal-hal yang bermanfaat. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti bakti sosial pada hari kelulusan. Hura-hura yang berlebihan bisa mengundang maksiat,” kata Syamsul Bahri Khatib.
Sementara itu, Kepala Bidang Luar Sekolah Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi mengatakan, jauh-jauh hari sebelum pengumuman kelulusan dinas melalui pihak sekolah telah menghimbau para siswa untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak tidak terpuji, seperti mencoret-coret baju.
Dian, salah seorang pelajar SMA PGRI 1 Padang mengatakan, baju seragamnya tersebut akan disumbangkan untuk orang yang membutuhkan.
“Sayang kan bajunya dicoret, lebih baik disumbangkan untuk orang yang membutuhkan. Saya dan beberapa orang teman sudah sepakat untuk mengumpulkan baju seragam kami ini untuk disumbangkan pada yang membutuhkan,” jelas Dian.
Sementara itu, di Sumbar, UN SMA/MA dan SMK diikuti 64.570 siswa, yang terdiri dari 46.096 siswa SMA/MA dan 18.474 siswa SMK. SMA/MA jurusan Bahasa sebanyak 277 siswa, SMA/MA jurusan IPA 19.500 siswa, SMA/MA jurusan IPS 24.947 siswa, dan SMA/MA jurusan Agama 1.372 siswa, serta SMK 18.474 siswa. Sebanyak 442 orang di antaranya dinyatakan tidak lulus. Peserta tak lulus terdiri dari 366 siswa SMA/MA dan 76 siswa SMK.
Hasil SNMPTN Diumumkan
Sementara itu, hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan, semula dijadwalkan akan diumumkan tanggal 28 Mei 2012. Dikarenakan hasil Ujian nasional (UN) diumumkan lebih cepat, maka pengumuman hasil SNMPTN jalur undangan dimajukan menjadi Sabtu (26/5).
“Pengumumannya bisa dilihat di www.snmptn.ac.id, dan www.its.ac.id,” demikian disampaikan Sekretaris Umum SNMPTN, Rochmat Wahab, saat menggelar jumpa pers di Gedung Dikti, Kemdikbud, Sabtu (26/05) siang. Keputusan untuk mempercepat pengumuman hasil jalur undangan ini diambil dengan pertimbangan untuk memberi waktu lebih panjang bagi siswa untuk melengkapi pendaftaran SNMPTN ujian tulis. Hingga saat ini, kata Rochmat, masih sekitar 90 ribu pendaftar yang telah memiliki PIN, belum mendaftar online.
“Kita pastikan tidak ada penambahan waktu pendaftaran seperti tahun lalu, yang diperpanjang hingga 2 hari. Tahun ini, pendaftaran akan ditutup tanggal 31 Mei,” katanya.
Jumlah pendaftar SNMPTN jalur undangan sebanyak 236.811 orang, termasuk di dalamnya siswa yang mendaftar untuk program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi, yaitu 75.034 orang. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan lulus seleksi sebanyak 53.401 orang, di dalamnya sebanyak 15.313 orang dinyatakan lulus seleksi akademik program Bidikmisi. (h/(h/nas/cw-hel/yat/naz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar