(KBRI Abu Dhabi)
Sebanyak 19 relawan asing yang membantu Kedutaan Besar RI di Abu Dhabi dalam memberikan pelatihan keterampilan kepada Tenaga Kerja Wanita (TKW) bermasalah berkumpul untuk mempererat hubungan di Aula KBRI Abu Dhabi, Selasa.
Siaran pers KBRI Abu Dhabi yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, menyebutkan para sukarelawan asing yang peduli itu mengajarkan keterampilan seperti menjahit, menyulam, Bahasa Inggris, komputer yang diselingi dengan permainan motorik dan kecerdasan, yoga dan bahkan terapi tertawa.
"Di saat matahari mulai menyinari pagi, engkau mulai tersenyum, engkau menyapa kami dengan penuh kasih," demikian sepenggal kalimat puitis sebagai ucapan terima kasih karya Isnawati binti Abdul Hamid, 26 tahun, asal Sumbawa.
Dia mengatakan dirinya dan teman-temannya patut mengucapkan terima kasih kepada relawan asing tersebut yang telah mnyediakan waktu untuk berbagai. Secara bergantian, puisi tersebut dibacakan pula dalam Bahasa Inggris oleh TKW lainnya, Lindawati, 27 tahun, yang berasal dari Indramayu.
Dubes RI untuk Uni Emirat Arab, Salman Al Farisi, dalam sambutannya menyatakan penghargaan yang setinggi-tingginya atas peranan tanpa pamrih dan meluangkan waktu yang dimiliki saat berada di luar negeri dengan memberikan dan membagi pengetahuan yang dimiliki kepada mereka yang sedang bermasalah di penampungan KBRI Abu Dhabi.
Dubes menambahkan KBRI Abu Dhabi membuka pintu setiap uluran tangan dari siapa pun tanpa memandang suku, bangsa dan agama. Keahlian hasil pembelajaran tersebut akan sangat membantu mereka sekembalinya di kampung halaman.
Ia juga sangat bangga bahwa hasil pembelajaran yang diberikan oleh sukarelawan beberapa di antaranya telah berhasil ditampilkan di berbagai kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh KBRI Abu Dhabi maupun lembaga budaya di Abu Dhabi.
Sangat baik
Salah seorang sukarelawan asing asal Inggris, Judith yang telah tiga tahun memberikan pelayanan di penampungan menyatakan bahwa ia dan teman-teman merasa mendapat penerimaan yang sangat baik di KBRI Abu Dhabi.
Selain itu, TKW di penampungan pada umumnya dapat menerima pelatihan dengan cepat dan dapat berkreasi sesuai dengan kreativitasnya masing-masing.
Menurut Judith, suasana di penampungan itu sangat hangat dan para sukarelawan tak merasakan suasana yang sama di penampungan Kedubes asing lainnya.
Kebanyakan dari para relawan memilih membantu di KBRI Abu Dhabi saja, katanya.
Total sukarelawan yang terlibat di penampungan KBRI Abu Dhabi sekitar 30 orang, baik sukarelawan asing maupun Indonesia. Khusus sukarelawan Indonesia, mereka memberikan layanan pengecekan kesehatan, pengajaran materi agama Islam dan tari-tarian tradisional Indonesia bersama instruktur dari KBRI Abu Dhabi.
Berbagai pelatihan, pengajaran dan klinik kesehatan tersebut dilakukan setiap hari secara bergantian dari pukul 10.00 hingga pukul 13.00.
Sudah banyak karya TKW di penampungan yang dihasilkan seperti tas, dompet, tempat tisu, kerajinanpatchwork/quilt yang dijual di bazaar dan hasilnya kembali ke mereka langsung.
Bahkan dua karya puisi mereka "Hidupku di Penampungan" dan "Sahabatku" setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk diikutsertakan dalam kegiatan "Speak Abu Dhabi" yang diorganisasikan oleh Bahareh Amidi, seorang budayawan perempuan Iran kewarganegaraan Amerika yang terkenal dengan puisinya "The angel who lost his wings".
Bahareh merupakan salah satu relawan asing yang mengajarkan puisi di penampungan. Kegiatan "Speak Abu Dhabi" merupakan kerja sama antara Bahareh Foundation dengan Women in Film & Television di Abu Dhabi.
(M016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar