Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial YY (24) terpaksa menjalani hari-harinya di balik jeruji besi lantaran ikut perang kelompok antara warga Jalan Pampang 1 melawan warga Jalan Pampang 2, Kecamatan Panakukang, Makassar.
Sementara itu, suami YY, berinisial YS kini masih dalam pengejaran aparat kepolisian Polsekta Panakukang. Selain YY, tiga warga lainnya berinisial NP (37), MS (30), SS (40) yang kesemuanya warga Jl Pampang 1 dan 2 ikut ditahan karena terlibat perkelahian kelompok tersebut.
Dari kejadian itu, polisi menyita puluhan senjata tajam berupa, parang, badik, anak panah dan batu yang digunakan saat perang kelompok.
Kepala Kepolisian Sektor Kota Panakukang, Komisaris Polisi Agung Setyo Wahyudi mengatakan, keempat pelaku berhasil diamankan saat polisi melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Ketiga pria NP, MS dan SS tertangkap tangan membawa senjata tajam berupa badik dan anak panah. Sedangkan YY ikut membantu memberikan batu kepada suaminya untuk melempar.
"Empat pelaku berhasil diamankan saat polisi melakukan penyisiran di lokasi kejadian tiga pelaku tertangkap tangan membawa senjata tajam berupa badik dan busur. YY, istri buronan YS, yang diduga membantu memberikan batu untuk dipakai melempar.
Keempat pelaku sudah kami amankan dan kini mendekam di ruang tahanan Markas Polsekta Panakukang guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Agung.
Untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan pihaknya terus melakukan penjagaan di lokasi kejadian di Kelurahan Pampang, Panakukang, dibantu aparat gabungan personil Polrestabes dan Brimob Polda yang dipimpin langsung Kabag Oprasional Polrestabes Makasar AKBP Hotman Sirait. Perang antarkedua kelompok antara warga Jl Pampang 1 dan Pampang 2 yang jaraknya berdekatan ini sudah sering terjadi.
Motifnya pun hanya persoalan sepele dan dendam lama, sehingga perang kelompok bisa sewaktu-waktu terjadi. Hingga saat ini, aparat Tripika Kecamatan yakni Kelurahan dan Kecamatan setempat, aparat kepolisian, Koramil telah berupaya melakukan perdamaian namun tak kunjung juga berhasil meredam perselisihan antar dua kelompok warga tersebut. Sudah puluhan rumah rusak terkena lemparan batu selama bentrokan terjadi yang tercatat enam kali selama bulan Mei 2012 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar