Jika selama ini kesenian saluang nyaris tak terdengar di negeri sendiri, maka ke depan justru akan diperdengarkan di negara-negara Eropa. Diyakini, orang-orang Eropa akan tercengang-cengang melihat bambu yang dijadikan alat musik tersebut.
Inilah yang akan dilakukan enam orang delegasi kebudayaan Indonesia akan berkeliling di beberapa negara Eropa, memperkenalkan budaya asli Indonesia, sekaligus membuka dialog kebudayaan. Delegasi ini akan berada di Eropa selama dua minggu, terhitung mulai Jumat (8/6).
Salah satu budaya yang akan dipamerkan di Eropa adalah kebudayaan Minangkabau, mulai dari musik tradisional saluang, kerajinan hingga potret keindahan alamnya.
“Nanti di Eropa, saluang akan menghibur masyarakat di sana, sekaligus memperkenalkan budaya Minang,” ujar Fadli Zon, salah seorang delegasi kebudayaan kepada Singgalang, saat malam pertunjukan kesenian Minang jelang berangkat ke Eropa di Cikini Raya, No. 24 Jakarta, Kamis (7/6).
Dijelaskan Fadli Zon, delegasi kebudayaan yang berangkat Taufik Ismail, Esiyati Ismail Yatim, Fadli Zon, Musra Dahrial (Mak Katik), Muhammad Asrian Mirza, Edin Hadzalic. Delegasi ini akan berkeliling di Negara Serbia, Bosnia Herzegovina dan Kroasia. Namun, tidak tertutup kemungkinan akan berkunjung ke Turki juga.
Salah satu budaya yang akan dipamerkan di Eropa adalah kebudayaan Minangkabau, mulai dari musik tradisional saluang, kerajinan hingga potret keindahan alamnya.
“Nanti di Eropa, saluang akan menghibur masyarakat di sana, sekaligus memperkenalkan budaya Minang,” ujar Fadli Zon, salah seorang delegasi kebudayaan kepada Singgalang, saat malam pertunjukan kesenian Minang jelang berangkat ke Eropa di Cikini Raya, No. 24 Jakarta, Kamis (7/6).
Dijelaskan Fadli Zon, delegasi kebudayaan yang berangkat Taufik Ismail, Esiyati Ismail Yatim, Fadli Zon, Musra Dahrial (Mak Katik), Muhammad Asrian Mirza, Edin Hadzalic. Delegasi ini akan berkeliling di Negara Serbia, Bosnia Herzegovina dan Kroasia. Namun, tidak tertutup kemungkinan akan berkunjung ke Turki juga.
Selain pertunjukan seni dan puisi, akan ada pameran seni budaya, seperti songket, keris, batik dan wayang. “Kunjungan ini sekaligus membalas kunjungan para negara sahabat. Mereka sangat ingin dialog kebudayaan ini dilakukan,” jelas Fadli Zon.
Terkait apakah keberangkatan ini kerja sama dengan pemerintah, Fadli Zon mengaku misi kebudayaan ini membawa nama Negara Indonesia tanpa bantuan pemerintah. “Kita berangkatnya mandiri, supaya kebudayaan Indonesia dan Minang makin mendunia,” tegas Fadli Zon.
Sementara itu, Budayawan Minang, Mak Katik sebelum berangkat meminta doa restu seluruh masyarakat Minang. Selama di Eropa Mak Katik berjanji akan mencoba menampilkan kemampuan terbaiknya, terutama dalam meniup saluang.
“Saluang akan hoyak Eropa,” kata Mak Katik yang pernah mengajar kebudayaan Minang hingga ke Amerika.
Turut hadir dalam acara kesenian itu, tokoh Sumbar Azwar Anas, Anggota DPD RI Emma Yohanna, Idris Sardi, serta perantau Minang lainnya di Jakarta.
Terkait apakah keberangkatan ini kerja sama dengan pemerintah, Fadli Zon mengaku misi kebudayaan ini membawa nama Negara Indonesia tanpa bantuan pemerintah. “Kita berangkatnya mandiri, supaya kebudayaan Indonesia dan Minang makin mendunia,” tegas Fadli Zon.
Sementara itu, Budayawan Minang, Mak Katik sebelum berangkat meminta doa restu seluruh masyarakat Minang. Selama di Eropa Mak Katik berjanji akan mencoba menampilkan kemampuan terbaiknya, terutama dalam meniup saluang.
“Saluang akan hoyak Eropa,” kata Mak Katik yang pernah mengajar kebudayaan Minang hingga ke Amerika.
Turut hadir dalam acara kesenian itu, tokoh Sumbar Azwar Anas, Anggota DPD RI Emma Yohanna, Idris Sardi, serta perantau Minang lainnya di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar